Penanganan Covid 19

Jokowi Soroti Rendahnya Vaksinasi di Kalsel, Baru Capai 33 Persen

Presiden Jokowi menyoroti masih rendahnya vaksinasi di Kalsel yang baru mencapai 33 persen. Ini yang dilakukan orang nomor satu di RI itu

Biro Adpim Setdaprov Kalsel
Vaksinasi massal di RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Kamis (21/10/2021). Jokowi Soroti Rendahnya Vaksinasi di Kalsel, Baru Capai 33 Persen 

Adapun vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai digelar sejak 13 Januari 2021. Awalnya vaksinasi menyasar tenaga kesehatan dan petugas pelayan publik.

Baca juga: Update Covid-19 HSS: Kasus Aktif Tersisa Hanya Satu Orang

Baca juga: BREAKING NEWS: Update Covid-19 Indonesia Hari Ini, Tembus 4.237.834 Kasus Corona

Sasaran vaksinasi kemudian diperluas hingga ke lansia, pelajar, juga masyarakat umum.

Pemerintah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yakni sebanyak 208.265.720 orang.

Adapun data pemerintah hingga Rabu (20/10/2021), tercatat ada 64.622.692 orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.

Jumlah ini setara 31,03 persen dari total target sasaran vaksinasi yang ditetapkan.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni 109.796.866 orang atau 52,72 persen.

Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19

Sementara itu, sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyakini, gelombang ketiga juga akan menghantam Indonesia.

Hal itu didasari dari pengalaman negara di Eropa dan Amerika Serikat.

"Kita melihat gelombang ketiga sesuatu yang niscaya pasti terjadi. Kenapa? karena banyak negara mengalami gelombang ketiga, seperti Inggris dan Amerika Serikat dimana mereka memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi, juga memiliki tingkat prokes yang sudah baik," ujar Nadia dalam diskusi virtual, Kamis (21/10/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Alasan Indonesia Bakal Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19.

Ia memaparkan, dalam satu tulisan jurnal ilmiah disampaikan bahwa sifat Covid-19 ini akan menimbulkan gelombang gelombang berkali-kali.

"Jadi tidak cukup dengan satu gelombang dan sudah mencapai puncaknya. Kemudian turun, seperti yang saat ini kita alami. Artinya kemudian ada serangan, pandemi ini selesai," ungkap perempuan berhijab ini.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi (tribunnews.com)

Untuk itu, cakupan vaksinasi secara global terus diperluas dan dipercepat.

Selain itu Nadia mengingatkan, adanya pergerakan mobilitas masyarakat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus di tengah varian atau mutasi virus.

Baca juga: Update Covid-19 Indonesia, Kesembuhan Kasus Corona Indonesia Lebih Tinggi dari Dunia

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 19 Oktober 2021: Tambah 903 Kasus Baru, Pasien Meninggal 50 Orang

Ada Maulid nabi yang minggu ini kita bisa lihat ya cukup banyak pergerakan masyarakat, kedua Natal, juga yang terakhir ini tahun baru.

Di mana tahun baru ini adalah biasanya terjadi peningkatan kasus yang cukup besar seperti yang kita alami waktu di akhir 2020," jelas Nadia. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved