Berita HST

Belum Dapat Rekomendasi Satgas, Sekolah Terpencil di HST Tak Gelar PTM

Sejumlah sekolah terpencil di Pegunungan Meratus Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST hingga kini belum bisa menggelar PTM

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Dok BPost
Kondisi SDN Haruyan Dayak 3 Pasca diterjang banjir Januari 2021 lalu. Saat ini sekolah tersebut belum memiliki ruang belajar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sejumlah sekolah terpendil di Pegunungan Meratus Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) hingga kini belum bisa menggelar pembalajaran tatap muka (PTM).

Sekolah tersebut antara lain SDN  Haruyan Dayak 3, di Desa Kundan, dimana tercatat ada 68 siswa di sekolah yang rusak parah akibat diterjang banjir bandang pada Januari 2021 lalu tersebut.

Guru SDN Haruyan Dayak 3, Lina Ermiyanti menjelaskan, sebelum bangunan sekolah diterjang banjir, pihak sekolah sudah menyiapkan diri untuk PTM dan telah menyiakan protokol Kesehatan.

“Sekarang, seluruh bangunan rusak. Informasi yang kami terima dalam waktu dekat, akan dibangunkan ruang darurat untuk belajar bersama 17 sekolah lainnya,”kata Lina saat dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Gelar Vaksinasi di Sekolah, Siswa SMKN 1 Barabai Antusias Hadir karena Ingin Segera PTM

Baca juga: Kepala SMKN 1 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Berharap Bisa Laksanakan PTM

Dijelaskan, untuk PTM sendiri, pihak sekolah sudah mengajukan ke Satgas Covid-19 di Desa, namun belum mendapat rekomendasi dari Satgas Kecamatan maupun Kabupaten.

Meski ta punya ruang untuk belajar, jika mendapat izin PTM kata Lina, bisa dilakukan di tenda bantuan.

“Karena belum mendapat rekomendasi, sementara tetap sistem belajar jarak jauh. Siswa datang ke sekolah dua kali dalam seminggu, diberi tugas kemudia dikumpul kembali ke sekolah,”katanya.

Belajar jarak jauh terpaksa dilakukan karena di desa tersebut tak ada jaringan seluler.

Baca juga: Seluruh Sekolah di Kabupaten Kotabaru Terapkan PTM, Hanya Sedikit Siswa yang Tetap Belajar Daring

“Siswa maupun orang tua sering kali menanyakan kepada kami, kapan bisa belajar seperti dulu. Karena terkendala izin Satgas, kami pun belum bisa PTM. Untuk menghibur siswa kami datang ke rumah mereka dan mengajar di sana,”kata Lina.

Dijelaskan, untuk tenaga guru sendiri berjumlah 10 orang, dua di antaranya guru honor. Sedangkan satu orang lagi adalah operator sekolah.  SDN HAruyan Dayak sendiri ada 4, dan semuanya belum bisa menggelarPTM.

“Setahu kami untuk sekolah di desa terpencil yang bisa PTM SDN KIndingan 1 dan SDN Hantakan 1,”katanya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved