Ekonomi dan Bisnis

Klinik dan Fasilitas Layanan Kesehatan di Kalsel Sesuaikan Tarif PCR Jadi Rp 300 Ribu

Labkes Kalsel, Klinik Tirta Banjarmasin, Asosiasi Travel Haji menerapkan tarif tes PCR kepada masyarakat menjadi Rp 300 ribu, sesuai perintah Kemenkes

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/SITI BULKIS
Ketua Asosiasi Travel Haji dan Umrah di Kalimantan Selatan, Saridi Salimin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan tarif batas atas dan  terendah tes PCR, klinik dan fasilitas pelayanan kesehatan diwajibkan untuk mematuhinya.

Diketahui, tarif biaya tertinggi tes polymerase chain reaction (PCR) pada Rp 275.000 untuk daerah Jawa-Bali serta Rp 300.000 untuk luar Jawa dan Bali. 

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labkes Kalimantan Selatan (Kalsel), Susi Hermina, Kamis (28/10/2021). menjelaskan, pihaknya sudah jelas akan mengikuti aturan tersebut. 

"Hari ini sudah mulai diusulkan untuk perubahan tarifnya, guna diberlakukan di labkes," ujar dia.

Baca juga: Tes PCR Boleh 3x24 Jam Sebelum Naik Pesawat, Simak Aturan Lengkapnya

Baca juga: Efektif Berlaku Mulai Awal November 2021, Tarif Test PCR Turun Jadi Rp300 Ribu

Hal senada disampaikan manajer atau pengelola Klinik Tirta Banjarmasin, dr Maulida Angraini, sudah langsung menyesuaikan. "Klinik Tirta langsung menyesuaikan Rp 300.000 untuk tarif PCR," ucapnya.

Begitu pula Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor,  pihaknya menyesuaikan tarif Rp 300 ribu mulai besok.

"Hari ini antusias yang tarif khusus Sumpah Pemuda Rp 280.000. Banyak warga cukup antusias memanfaatkan momentum ini," tandas Zulfian. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Travel Haji dan Umrah, Saridi Salimin, menjelaskan, tarif Rp 300 ribu untuk PCR tersebut dinilainya sudah lumayan. Tidak terlalu memberatkan.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Harga PCR Turun Rp 300 Ribu, di Kalsel Masih Rp 500 Ribu

Baca juga: Asita Kalsel Sebut Pemberlakuan PCR Jadi Penghambat Pulihnya Pariwisata

"Karena di sini sudah ada titik temu antar konsumen dan produsen. Tidak boleh saling merugikan. Walaupun sebenarnya, bisa diturunkan lagi tarifnya," tandas dia.

Harapannya, penurunan tarif PCR bisa membawa dampak pada peningkatan jumlah perjalanan wisata di Kalsel , sehingga ekonomi daerah pun makin menggeliat.

(Banjarmasinpost /Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved