Berita Banjarmasin
Ancaman Banjir Mulai Muncul, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Minta Warga Waspada
Banjir rob terjadi di beberapa wilayah di Banjarmasin sejak Senin (8/11/2021) malam. Wali Kota Ibnu Sina minta warga waspada binatang buas masuk rumah
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rawan banjir kembali menjadi ancaman yang membayangi warga Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pasalnya, banjir yang dikarenakan debit air sungai meningkat atau banjir rob, sudah mulai terjadi di beberapa wilayah di Kota Banjarmasin sejak Senin (8/11/2021) malam.
Wilayah yang sempat terkena dampak meningkatnya debit air sungai ketika pasang ini karena tergenang, di antaranya adalah Jalan Zafri Zam-zam hingga Jalan Kuin Utara.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengaku sudah mendapatkan laporan terkait mulai adanya banjir rob di Kota Seribu Sungai.
Baca juga: VIDEO Banjir di Kalsel, Genangan Rendam Jalan dan Rumah Warga Banyu Tajun Tabalong
Baca juga: Bersiap Hadapi Banjir, Warga Kabupaten HSU Ini Pindahkan Barang ke Tempat Aman
Menurutnya, BPBD Banjarmasin sudah melakukan pemantauan dan status saat ini sudah siaga terkait air pasang atau rob. Banjir rob ini memang terjadi hampir setiap tahunnya.
"Setiap tahun terjadi. Misalnya sampai jalanan tergenang. Walaupun turunnya juga cepat, sekitar empat hingga lima jam," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, Selasa (9/11/2021)
Terkait kondisi ini pula, Ibnu mewanti-wanti masyarakat yang berada di kawasan rendah, termasuk juga di pinggiran sungai, supaya waspada.
"Masyarakat yang berada di kawasan berpotensi terkena air pasang agar waspada. Mudah-mudahan tidak ditambah hujan yang bisa menyebabkan penambahan debit air. Waspada juga ada binatang buas masuk ke dalam rumah," pintanya.
Baca juga: Banjir Rob Rendam Halaman Rumah dan Fasilitas Umum di Wilayah Pesisir Kotabaru
Baca juga: Banjir Kalsel, Sejumlah Wilayah Terendam di Binuang Kabupaten Tapin
Beberapa upaya, lanjut Ibnu, sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu, di antaranya kegiatan normalisasi sungai.
"Kemudian juga ada pembersihan saluran maupun gorong-gorong agar tidak terjadi sumbatan hingga air bisa mengalir dan cepat turun," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
