Berita Banjarmasin
Atasi Banjir di Banua, Pemprov Kalsel Adakan Kajian Pengamanan Lingkungan Hidup Berbasis Ekoregion
Banjir besar di Kalsel Januari 2021 lalu diharapkan tidak lagi terjadi menyusul adanya Kajian Pengamanan Lingkungan Hidup Berbasis Ekoregion Kalsel.
Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Banjir besar di Kalsel Januari 2021 lalu diharapkan tidak lagi terjadi menyusul adanya Kajian Pengamanan Lingkungan Hidup Berbasis Ekoregion Kalsel.
Kajian lingkungan tersebut diekspos pada Jumat (12/11/2021) di Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan kajian bersama KLHK bisa menjadi solusi atas bencana banjir yang menimpa Kalsel.
Dikatakan Roy dalam kajian dijelaskan berbagai rencana aksi pengamanan lingkungan hidup berbasis ekoregion.
Rencana aksi ini dimaksudkan mengurangi dampak kerusakan banjir serta memberikan strategi pengamanan lingkungan hidup di Kalsel.
Baca juga: Gempa Bumi di Tapanuli Selatan, BMKG Rilis Kekuatannya 5,1 Skala Richter
Baca juga: Senin Ini Operasi Zebra Intan 2021 Serentak di Kalsel, Polantas Utamakan Pendekatan Humanis
Baca juga: Ikuti Vaksin Presisi Polsek Juai, Warga Desa Uyam Balangan Ini Beruntung Dapat Hadiah Motor
Adapun strategi khusus yang akan dilakukan, menargetkan pada pengurangan luas genangan, lama genangan, kerugian ekonomi, dan menghilangkan kerugian nyawa (zero victim).
Melihat dari hasil pemodelan banjir di DAS Barito yang telah dilakukan berdasarkan Citra Sentinel, telah dapat dipetakan beberapa skenario dengan tingkat reduksi yang berbeda sesuai dengan intervensi yang dilakukan.
Kajian ini penting karena rencana aksi yang termuat di dalamnya akan menjadi rekomendasi terhadap kebijakan daerah.
Kebijakan itu antara lain pengamanan lingkungan hidup, lebih fokus lagi penanggulangan bencana banjir yang akan diintegrasikan pada rencana pola ruang, RTRW dan KLHS RPJMD Kalsel.
Upaya bersama yang telah dilakukan ini diharapkan terus terjalin dengan sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat akan taget-target yang ditetapkan tercapai.
Tahapan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah pengakuan dari kementerian/lembaga lain terhadap kajian ini.
“Saya harap kajian ini betul betul mengurai permasalahan mendasar dari sebab terjadinya banjir di awal 2021 lalu,” ujar Roy.
Pemprov Kalsel lanjutnya, sudah melakukan berbagai upaya percepatan pemulihan lingkungan melalui beberapa kegiatan yang melibatkan berbagai sektor atau SKPD terkait.
Upaya dimaksud antara lain penataan , fokus pemulihan kerusakan lingkungan, penetapan prioritas lokasi pemulihan kerusakan lingkungan.
Baca juga: Waspadai Air Pasang dan Cuaca Ektrim, BPBD Batola Ingatkan Warga Bantaran Sungai Barito
Baca juga: Banjir Rob Rendam Desanya, Kades Tanipah Banjar Heran Gelombang Pasang Air Laut Datang Lebih Awal
Kemudian pemulihan secara vegetatif, pemulihan secara sipil teknis, dan pendekatan sosial, serta pendekatan umum.
