Ekonomi dan Bisnis

Sawit Kalsel Capai 426, 4 Ribu Hektare, Gubernur Kalsel Optimis Sawit Jadi Tulang Punggung Ekonomi

Gubernur Kalsel optimis dan yakin sektor perkebunan mampu menjadi tulang punggung ekonomi di Kalimantan terlebih di Kalimantan Selatan.

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Suasana pembukaan Borneo Palm Oil Forum Ke 4 di Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (15/12/2021).  Ketua Umum Gapki Joko Supriono dan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor memukul gendang tanda dimulainya acara.  

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -Total luas area perkebunan kelapa sawit di Kalsel mencapai 426.475 hektar yang terdiri dari perusahaan besar swasta seluas 313.545 hektar.

Kemudian perusahaan besar seluas 6.489 hektar dan sebanyak 106.441 hektar diusahakan oleh rakyat. Dengan total produksi mencapai 1,1 ton Crude Palm Oil (CPO). 

Terdapat 88 perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan jumlah pabrik CPO sebanyak 46 Perjanjian Kerjasama (PKS), 2 industri minyak goreng, 2 industri bio diesel serta mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 72 ribu orang. 

Berdasar data tersebut di atas, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin optimis dan yakin sektor perkebunan mampu menjadi tulang punggung ekonomi di Kalimantan terlebih di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Perluasan Keanggotaan Hingga Kesejahteraan Petani Sawit Bahasan Penting dalam 9th MM CPOPC

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kotabaru Gelar Rapat Dengar Pendapat, Serap Aspirasi Aliansi Serikat Buruh Sawit

Baca juga: Limbah Sawit Jadi Pakan Ternak Antar Tintin Rostini Raih Gelar Guru Besar Uniska MAB Kalsel

Provinsi Kalimantan Selatan sangat fokus dalam menggarap sektor perkebunan kelapa sawit dan sektor perkebunan lainnya.

Alasannya, karena sektor perkebunan mempunyai peran penting dan strategis dalam meningkatkan pembangunan daerah, peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, penerima devisa produk domistik bruto, penyediaan bahan baku industri, pusat pertumbuhan ekonomi dan pelestariaan lingkungan.

"Saat ini sektor perkebunan kelapa sawit di Kalsel menjadi penyumbang devisa nomor dua setelah sektor tambang. Ini adalah hal yang luar biasa serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Paman Birin, saat membuka Borneo Palm Oil Forum Ke 4 di Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (15/12/2021). 

Dia ingin, Sawit di Kalsel sesuai tema, mewujudkan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan dengan cara kolaborasi semua stake holder. 

Paman Birin berharap, mudah-mudahan di forum ini bisa melahirkan gagasan dan ide baru dalam menyongsong terwujudnya sektor perkebunan sawit yang berkelanjutan. 

Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono mengatakan, forum ini merupakan pertemuan dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan koordinasi antar pelaku usaha dengan pemerintah untuk melakukan upaya-upaya pengembangan kelapa sawit supaya lebih baik, berdaya saing dan berkelanjutan.

Selama pandemi ini, kelapa sawit tidak terlalu banyak masalah tetapi bukan berarti tidak ada masalah namun karena dapat ditindak lanjuti sehingga operasional perkebunan berjalan dengan lancar.

"Dan kinerjanya justru bagus tahun ini karena disaat pertumbuhan ekonomi indonesia sedang turun, sawit memberikan dampak positif dan mampu menopangnya,"imbuhnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Suparmi menambahkan bahwa forum ini memang untuk menciptakan terjadinya kolaborasi antar pemerintah dengan pelaku usaha.

"Pelaku usaha nerupakan kekuatan bagi Pemerintah Daerah untuk membangun perekonomian di Kalimantan Selatan dan Sawit penyumbang devisa nomor dua di Kalimantan Selatan," lontarnya.

Diuraikan Suparmi, industri kelapa sawit menjadi penyumbang devisa nomor dua setelah sektor tambang.

Baca juga: Harga Sawit Tinggi, Petani Sawit Kalsel Mulai Banyak yang beli mobil

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved