Berita Banjarbaru
Progres Rehab Jalan Lianganggang Arah Pelaihari Masih 60 Persen, Kontraktor Bekerja di Masa Denda
Kontraktor pelaksana dimungkinkan bekerja di masa denda. Itu karena progres pekerjaan rehabilitasi jalan A Yani Lianganggang masih 60 persen.
Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kontraktor pelaksana dimungkinkan bekerja di masa denda. Itu karena progres pekerjaan rehabilitasi jalan A Yani Lianganggang arah Pelaihari masih 60 persen.
Sementara waktu kontrak yang tersisa hingga tutup tahun ini hanya 14 hari lagi.
"Ini kemungkinan akan bekerja di masa denda," ujar PPK 1.1 BPJN XI Kalsel, Mirnasari Daulay saat dihubungi Jumat (17/12/2021).
Meski di bagian depan Jalan Liangganggang dari arah Banjabaru jalan masih berlumpur, namun dari arah Bati-bati tepatnya di kampung jembatan dua sudah dilakukan pengaspalan di satu sisi badan jalan sejauh 1 kilometer.
Baca juga: Harga Karet Tinggi, Aktivitas Menyadap Petani di Batola Terhalang Hujan, Produksi Turun 50 Persen
Baca juga: BRI Kanwil Banjarmasin Gelar Lagi Bazaar Klaster Mantriku BRIlian, 1 Jam Dagangan UMKM Laris Manis
Baca juga: Kasus Dugaan Tambang Batubara Ilegal di Tanbu, Polres Jemput Bola Periksa Dua Saksi
"Sudah ada sekitar 1 kilometer jalan yang sudah kita aspal dan lumpur di badan jalan juga sudah kita kita coba buang," ujar Mirnasari Daulay.
Diketahui rehabilitasi jalan A Yani Lianggang masuk dalam seksi satu ruas jalan Lianggang sampai perbatasan Tanahlaut sepanjang 3,52 kilometer. Waktu pengerjaan dari 28 Juli hingga 31 Desember.
Paket rehabilitasi jalan sepanjang Liangganggang Banjabaru hingga perbatasan dengan nilai kontrak Rp 41 miliar.
Rehabilitasi jalan Liangganggang sendiri diketahui untuk penanganan pasca banjir seperti di awal tahun 2021 lalu.
Jalan tidak dilebarkan tetap dengan lebar 7,5 meter namun dibuat bahu jalan yang juga diaspal. Peninggian badan jalan sendiri hingga 40-60 centimeter.
Terpantau jalan Liangganggang satu sisi badan jalannya dari arah Pelaihari menuju Banjarbaru sudah ditutup, dan tak bisa dilintasi oleh kendaraan. Pekerja memortal jalan dengan kayu dan terpal plastik yang diletakkan di sisi jalan.
Saat hujan terjadi, pekerja kemudian menutup jalan yang sudah ditinggikan dan dipadatkan untuk selanjutnya diaspal.
Tak hanya itu, beberapa titik pondasi siring jalan juga dijebol untuk memudahkan air lumpur pada jalan turun ke samping jalan.
Salah satu warga Jalan Liangganggang, Marhain mengatakan pengerjaan jalan tersebut telah dilakukan siang dan malam.
"Malam mereka kerja juga, mengaspal kemarin," ujarnya.
Namun karena hujan setiap hari mengguyur membuat jalan sulit kering dan selalu berlumpur.
"Mudah-mudahan saja segera selesai karena kasihan pengendara," ujarnya.
Pada perempatan Jalan A Yani Lianganggang dengan Jalan Trikora sendiri telah diberi tanda jika jalan ditutup karena ada pengerjaan, namun masih ada roda empat hingga truk yang tetap memilih melintas.
(banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
