Banjir di Kalsel
Jalan Pangeran Abdurrahman Martapura Kerap Kebanjiran, Warga Pasang Spanduk Protes
Warga Jalan Pangeran Abdurrahman Martapura Kalsel memasang spanduk protes lantaran selama dua tahun jalan kerap tergenang banjir
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.IS, MARTAPURA - Spanduk bernada protes dipasang di sisi pinggir Jalan Pangeran Abdurrahman, Kelurahan Pesayangan, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (11/2/2022).
Bunyi kalimat di spanduk itu, ucapan "Selamat Datang di Obyek Wisata Taman Air Menahun".
Ada spanduk lain yang dipasang warga di depan toko onderdil atau penjualan suku cadang kendaraan bermotor roda dua.
Ada yang menarik untuk dibaca. Itu karena isinya kalimat spanduk itu berisi pertanyaan, pernyataan bingung dengan kondisi jalan yang terendam tanpa solusi.
Baca juga: Banjir di Kalsel - Hujan Deras, Sungai Astambul Meluap Rendam Jalan Desa Jatibaru Kabupaten Banjar
Baca juga: Langganan Banjir, Jalan Tergenang di Sekumpul Kerap Viral
Abah Sofa, mengatakan sebelum banjir pada awal Januari 2021 lalu, jalan Pangeran Abdurrahman sudah terendam air lebih awal.
Kini, apabila dilanda hujan, genangan air itu semakin lama, kecuali cuacanya panas beberapa hari.
Menurutnya, akses jalan yang tergenang itu sangat menganggu. Itu karena dilintasi warga dan pelajar dari sejumlah lembaga pendidikan keagamaan.
Abah Sofa mengaku santri yang kerap melintas adalah yang belajar pada Pondok Pesantren Darussalam, Pondok Pesantren Al Amin, Pesantren Assalam dan TK Muslimat Nahdatul Ulama Cabang Martapura.
"Baru hari ini spanduknya dipasang," ujar Abah Sofa, warga Kelurahan Pesayangan.
Pantauan di lapangan, genangan air di permukaan aspal Jalan Pangeran Abdurrahman itu sepanjang sekitar 150 meter berdasarkan jumlah tiang listrik yang dilintasi genangan air.
Aksi pasangan spanduk itu dilakukan karena warga merasa bingung, kondisi jalan yang tergenang itu sudah dua tahun ini selalu terendam, apabila dilanda hujan.
"Paling awal terendam dan paling akhir kering. Itu pun setelah muncul lumut hijau dipermukaan aspalnya. Saya dua kali tergelincir," ujar Pani, tukang servis kendaraan bermotor roda dua di Desa Pekauman.
Baca juga: Banjir Kalsel - Akses Jalan Terputus Warga Masiraan HST Pakai Rakit Bambu
Baca juga: Pasca Banjir di Kabupaten HSS, Satu Jembatan dan 5 Rumah Warga Rusak
Pani mengaku setiap hari bolak balik di jalanan yang tergenang itu karena membeli suku cadang sepeda motor relasinya.
"Saya bolak-balik membeli suku cadang sepeda motor di lokasi jalan yang tergenang itu. Sudah dua tahun ini kondisi jalanan tergenang," keluhnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
