Cap Go Meh
Asal Usul Lontong Cap Go Meh di Indonesia, Mulanya Hanya di Pesisir Laut Jawa
Di momen Cap Go Meh, umumnya ada satu jenis kuliner yang kerap disajikan bersama keluarga yaitu Lontong Cap Go Meh.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kini perayaan Cap Go Meh dinantikan setelah sebelumnya Tahun Baru Imlek 2573 pada Selasa (1/2/2022) lalu.
Setelah merayakan Tahun Baru Imlek, akan ada perayaan yang dinamakan Cap Go Meh bagi orang-orang Tionghoa.
Di momen Cap Go Meh, umumnya ada satu jenis kuliner yang kerap disajikan bersama keluarga yaitu Lontong Cap Go Meh.
Lontong cap go meh adalah masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia. Lontong cap go meh biasa disajikan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek, tepatnya saat bulan pernama atau biasa dikenal dengan perayaan Cap Go Meh.
Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan bersama dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk kedelai, sambal, dan kerupuk.
Baca juga: Baznas Banjarmasin Kembali Salurkan Paket Sembako kepada 26 Dhuafa Lansia
Baca juga: SLB C Negeri Pembina Banjarbaru Bakal Miliki Laboratorium Tunarungu
Asal-usul lontong cap go meh yang telah ada sejak 250 tahun lalu, bedanya di tiap daerah.
Perayaan Cap Go Meh dilaksanakan tanggal 15 Cia-gwee sebagai penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.
Pada perayaan Cap Go Meh, biasanya masyarakat Tionghoa di Nusantara menikmati sajian khas yakni lontonh cap go meh.
Mengutip dari buku “Hari-Hari Raya Tionghoa” yang ditulis oleh Marcus A.S terbitan Suara Harapan Bangsa, lontong Cap Go Meh sudah ada sejak lebih dari 250 tahun yang lalu.
Lontong Cap Go Meh ibarat ketupat saat perayaan Idul Fitri di Indonesia.
Bagi sebagian besar orang Indonesia yang merayakan Cap Go Meh, perayaan Cap Go Meh terasa tak lengkap jika tidak ada lontong cap go meh.
Penelitian Listya Ayu Saraswati dan P Ayu Indah Wardhani yang bertajuk Perjalanan Multikultural dalam Sepiring Ketupat Cap Go Meh menjelaskan Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang berarti malam ke-limabelas.
Perayaan Cap Go Meh sendiri lebih populer di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Sementara di Cina, Cap Go Meh adalah puncak perayaan Tahun Baru Imlek yang perayaannya lebih bersifat sosial dan ‘pesta rakyat’ seperti berpawai, arak-arakan pertunjukan barongsai di jalan, serta menyalakan lampion sebagai dekorasi kota.
Selain pesta rakyat, cap go meh juga dirayakan di lingkungan keluarga melalui tradisi makan bersama.