Cap Go Meh
Asal Usul Lontong Cap Go Meh di Indonesia, Mulanya Hanya di Pesisir Laut Jawa
Di momen Cap Go Meh, umumnya ada satu jenis kuliner yang kerap disajikan bersama keluarga yaitu Lontong Cap Go Meh.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
"Interaksi dan asimilasi di sana kurang mendalam dibandingkan imigran-imigran dari China ke Pulau Jawa,” jelas Agni dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Pada awalnya, Laksamana Cheng Ho pada Dinasti Ming tahun 1368-1644 masuk ke wilayah pesisir Laut Jawa di sisi Semarang.
Laki-laki imigran China banyak berinteraksi dengan masyarakat setempat seperti perkawinan dengan perempuan-perempuan Jawa.
“Versinya itu kan jalur sutera. Itu yang dimasuki oleh China di pesisir utara Jawa.
Kenapa di pesisir? Itu karena jalur laut,” jelas Agni.
Imigran China di pesisir Laut Jawa tinggal dan lalu mengadopsi kebudayaan setempat.
Seperti salah satunya dengan melihat tradisi kuliner ketupat lebaran dan opor ayam.
Baca juga: Jalan Longsor di Baramban Balangan Tak Kunjung Ditangani, Sempat Ada Pengendara Tercebur
Sebagaimana pendatang, imigran China pun memperkenalkan segala jenis pengetahuan yang dibawa dari negeri asalnya.
“Budaya lontong itu kan budaya umat Muslim.
Di Lasem itu, itu ada lontong segi tiga. Itu gak beda jauh digunakan sama lontong China peranakan.
Itu kuliner kan saling serap dan saling pinjam (resep),” jelasnya.
Dalam perjalanannya, lontong cap go meh pun bisa berbeda antardaerah.
Misalnya, di kawasan China Jakarta, Semarang, maupun Surabaya.
Jika di Jakarta, lontong Cap Go Meh biasanya menggunakan sayur lodeh sebagai teman menyantap lontong.
Sementara, di kawasan lain bisa berbeda.