Cap Go Meh

Asal Usul Lontong Cap Go Meh di Indonesia, Mulanya Hanya di Pesisir Laut Jawa

Di momen Cap Go Meh, umumnya ada satu jenis kuliner yang kerap disajikan bersama keluarga yaitu Lontong Cap Go Meh.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
kompas.com
Salah satu hidangan legendaris di Resto Bogor Permai yang tetap dilestarikan sejak 1973, yaitu lontong cap go meh. 

Di Cina, salah satu makanan khasnya adalah yuan xiao ( bahasa Mandarin ) atau dikenal dengan ronde.

Ronde adalah bola-bola yang terbuat dari beras ketan (seperti moci) dan dimakan bersama dengan kuah rebusan gula dan rempah.

Yuan Xiao atau ronde adalah simbol mempererat persaudaraan, kebersamaan, dan mendapatkan kebahagiaan di tahun yang baru.

Ilustrasi lontong cap go meh yang biasa disajikan pada hari kelimabelas usai Imlek.
Ilustrasi lontong cap go meh yang biasa disajikan pada hari kelimabelas usai Imlek. (SHUTTERSTOCK/ EDWIN SETIAUTOMO)

Dalam ingatan masyarakat Cina Peranakan, ronde adalah putih-kenyal-hangat dan terbuat dari nasi ketan.

Sedangkan realitas masyarakat Pulau Jawa dan hampir di seluruh Nusantara makanan utamanya adalah beras nasi.

Pembuatan ketupat atau lontong diperkirakan mengadopsi pembuatan bakcang (nasi ketan isi daging, jamur, ebi, telur, dan bumbu kacang yang dibungkus daun bambu/kelapa).

Dan, makanan opor sebagai pelengkap ketupat adalah modifikasi “sup ayam” Cina dan makanan berbumbu rempah yang dimiliki masyarakat lokal Jawa.

Dua jenis makanan ini dapat dipahami masih memiliki asosiasi dengan ronde.

Bola ketan ronde yang berwarna putih dan bertekstur lengket/kenyal memiliki kemiripan dengan warna dan tekstur ketupat/lontong.

Baca juga: Curi Honda Beat di Tabalong Kalsel, Residivis Curanmor Dibekuk Petugas Gabungan di Batukajang Kaltim

Sementara itu, kuah jahe yang manis dan berempah digantikan oleh kuah santan berempah namun asin-gurih.

Konsep memori kolektif tentang makanan khas perayaan Cap Go Meh mendorong masyarakat Cina Peranakan di Pulau Jawa untuk mengingat dan membentuk kembali pengetahuan akan masa lalu dan juga konstruksi pengalaman masa kini.

Lontong Cap Go Meh di Pesisir Laut Jawa

Sementara itu pemerhati budaya China, Agni Malagina mengatakan lontong cap go meh sendiri hanya ditemukan di pesisir Laut Jawa.

Di daerah-daerah peranakan China lain seperti di Singkawang, Palembang, atau Bangka Belitung tak ada.

“Akulturasi di Bangka Belitung, Singkawang di Pontianak, memang baru-baru datang ke Nusantara pada abad ke-19 karena untuk mengisi tenaga kerja perkebunan dan tambang."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved