Religi
Hukum Mendatangi Acara Isra Miraj, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Apa hukum memperingati dan mendatangi acara Isra Miraj bagi umat Islam. Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang Isra Miraj.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
"Tanpa capek-capek menyebutkan dalil, dengan adanya mereka di majelis peringatan Isra' Mi'raj adalah legitimasi," ujar Ustadz Abdul Somad.
Baca juga: Hukum Memejamkan Mata Saat Shalat, Buya Yahya Jelaskan Tak Ada Hubungannya dengan Kekhusyuan
Ia pun mengimbau agar pengurus-pengurus masjid tak perlu lagi khawatir dicap bidah untuk membuat acara Isra Miraj.
Menurutnya peringatan Isra Miraj boleh dilaksanakan dan dihadiri umat Islam dan itu tidak termasuk bid'ah.
Itu karena dalam peringatan Isra Miraj terdapat lantunan ayat-ayat Alquran, sehingga tidak bertentangan dengan isi Alquran itu sendiri dan hadist.
Dalam peringatan Isra Miraj biasanya dilantunkan syair-syair Asmaul Husna yang terdapat dalam Alquran.
"Asmaul Husna tidak bertentangan dengan Quran, karena itu adalah nama-nama Allah," terangnya.
Selain itu, dalam peringatan Isra Miraj umumnya terdapat tausiyah atau ceramah. Ceramah yang diberikan mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan agama.
"Siapa yang keluar rumah niat menuntut ilmu mencari pelajaran, maka dia sama macam orang berjihad fii sabilillah sampai ia pulang ke rumah, orang-orang yang datang ke majelis ini tetap mengalir pahala jihad sampai pulang ke rumah," ucap UAS.
Dilansir dari kompas.com, Ragam Tradisi Isra Miraj di Indonesi
Muslim di Indonesia mempunyai beragam tradisi Isra' Mi'raj
1. Rejeban Peksi Buraq
Tradisi perayaan Isra Miraj di Yogyakarta bernama Rejeban Peksi Buraq yang sudah dilakukan selama ratusan tahun di Kraton Yogyakarta.
Buraq sendiri merupakan nama burung yang digunakan sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad.
Pada tradisi Rejeban Peksi Buraq, terdapat dua buraq yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.
Burung tersebut bertengger di atas gunungan yang terdiri dari beragam buah seperti manggis, rambutan, dan juga tebu. Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jemaah masjid usai pengajian.