Berita Balangan
Aroma Bangkai Antarkan Keluarga ke Jasad Asek, Korban Hilang dan Tewas Terkena Jebakan Babi
Pasangan suami istri, beranak sembilan yang bermukim di Dusun Hulu Sungai Mamukau mencari anaknya yang hilang di kawasan pegunungan.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Kurang lebih lima hari, warga Dusun Hulu Sungai Mamukau, Desa Marajai, RT 3, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan kehilangan satu anggota keluarga mereka.
Pasangan suami istri, beranak sembilan yang bermukim di dusun tersebut mencari anaknya yang hilang di kawasan pegunungan tempat mereka tinggal sejak Rabu (23/2/2022).
Sudah tak terhingga upaya keluarga ini untuk pencarian sang anak yang diperkirakan berusia 14 tahun.
Anak tersebut bernama Asek yang pamit dari rumah untuk turun gunung bermain ke desa.
Namun tak kunjung pulang pada hari yang sama.
Baca juga: Pengaspalan Jembatan Paringin Balangan Kalsel Tertunda, Begini Penjelasan BPJN Kalsel
Baca juga: Sering Jadi Tempat Singgah, Pengunjung Taman Hijau Balangan Harapkan Kebersihan Terjaga
Dinanti-nanti, Asek tak ada kabar dan tidak pulang ke rumah.
Kekhawatiran pun dirasakan oleh pihak keluarga.
Menyadari anaknya hilang, kepala keluarga yakni Hawiw bersama anak dan istrinya memulai pencairan.
Hampir semua hutan di kawasan tempat tinggalnya, mereka susuri.
Naik turun gunung tak jadi masalah dalam pencarian.
Pasalnya, keluarga ini juga hidup pada kawasan pegunungan di wilayah Kecamatan Halong.
Belum lagi tangisan sang ibu yang mengiringi pencarian Asek, anak ke empat dari sembilan bersaudara tersebut.
Pada Senin (28/2/2022), Asek ditemukan oleh pihak keluarga.
Namun apadaya, Asek kini sudah meregang nyawa.
Ia ditemukan dalam keadaan meninggal dan terkubur tanah.
Baca juga: Pemuda Barikin Ditemukan Tewas Kesetrum di Kandang Itik Milik Warga Desa Tabudarat Hulu HST
Lantas, hal itu menjadi pertanyaan dari pihak keluarga.
"Mama nangis terus ketika Asek hilang dan saat ditemukan ternyata sudah meninggal, bahkan dikubur," cerita kakak dari Asek, yakni Asok saat penelusuran TKP bersama Satreskrim Polres Balangan dan jajaran, Selasa (1/3/2022).
Jasad Asek yang sudah terkubur tanah sudah mulai digerayangi belatung dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Aroma itu pula yang membawa ayah, ibu serta kakak dan adik Asek dapat menemukan makamnya di tengah hutan.
"Pas berapa hari mencari, tatuju (Red: menemukan lokasi kuburan Asek)," cerita Asok.
Asok memimpin perjalanan tim jajaran Polres Balangan ke lokasi dikuburkannya Asek.
Diketahui, Asek adalah korban meninggal akibat kelalaian dari seseorang yakni IG (43).
Asek terkena jebakan babi yang dipasang oleh IG dan menyebabkan Asek meninggal.
Asek juga dikuburkan oleh IG tanpa sepengetahuan pihak keluarga yang membuat kedua orangtua beserta saudara korban melakukan pencarian terhadap Asek hingga beberapa hari.
Berdasarkan insiden itu pula, yang bermula dari IG melaporkan dirinya ke Polsek Halong pada 28 Februari 2020 malam atas kelalaian yang ia lakukan dan menyebabkan seseorang meninggal, pihak kepolisian pun bergerak cepat.
Beranjak dari Polres Halong menuju Desa Marajai dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam.
Penelusuran menuju TKP berlanjut ke kawasan Pegunungan Meratus dan melakukan pendakian berjalan kaki selama kurang lebih enak jam, hingga akhirnya sampai di kuburan Asek.
Bersama dengan pihak pemerintah Desa Marajai dan tim kesehatan dari Puskesmas Uren, jajaran Polres Balangan dan Polsek Halong menuju lokasi untuk olah TKP dan visum di lokasi.
Sesampainya pada tempat Asek dikuburkan, pihak kepolisian mendatangi tempat jebakan hewan yang mengenai tubuh Asek.
Kemudian memprediksi cara pelaku membawa Asek ke tempat Asek dikubur.
Di tempat pemasangan jebakan, Satreskim Polres Balangan mengamankan barang bukti berupa bambu yang dijadikan alat untuk jebakan hewan tersebut.
Bambu itu pula yang menyebabkan Asek meninggal.
Asek tertusuk bambu runcing yang digunakan sebagai alat jebakan hewan.
Ia meninggal di lokasi jebakan, dan karena kepanikan IG, Asek dikuburkan tanpa ada orang lain yang tahu.
Kuburan Asek juga dibongkar saat pihak kepolisian datang.
Warga turut membantu proses pembongkaran hingga evakuasi yang kemudian dilakukan visum untuk mengetahui luka korban.
Saat kuburan terbuka, jasad Asek ditemukan dalam posisi menyamping dan terlipat.
Tanah yang digali juga tidak begitu dalam, dan pada bagian atas kuburan diletakan tumpukan bambu serta kayu.
Pada badan Asek terdapat dua mata luka.
Baca juga: Kapolres AKBP Ernesto Seisar Sebut Jalan Rusak dan Kurangnya Penerangan Picu Kecelakaan di Tapin
Baca juga: Operasi Jaran Intan 2022, Polres Batola Amankan Enam Pelaku Curanmor dan Puluhan Sepeda Motor
Diduga, bambu runcing yang mengenai badannya menembus dada.
Kasatreskrim Polres Balangan, Iptu Krismandra menerangkan, penelusuran TKP memang membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Ditambah lagi jalur ekstrem wilayah pegunungan yang harus mendaki.
Namun berkat dukungan dari warga dan pemerintah desa serta dibantu pihak kesehatan, kegiatan pun terlaksana secara lancar.
Olah TKP bisa dilakukan dan sejumlah barang bukti juga hasil visum telah dikantongi.
"Sesampainnya di TKP, kami melakukan olah TKP pada area kuburan korban dan melakukan visum, dan diketahui penyebab meninggalnya korban," ucap Iptu Krismandra.
"Adapun penyebab meninggalnya korban diduga akibat terkena jebakan hewan yang secara tidak sengaja melukai korban saat melintas di lokasi jebakan," tambahnya.
Saat olah TKP dan evakuasi jasad korban, pihak keluarga menyaksikan secara langsung.
Sementara pelaku yakni IG sudah diamankan di Mako Polres Balangan.
Pada kesempatan yang sama, Iptu Krismandra juga mengimbau agar warga Desa Marajai, khususnya mereka yang menggunakan ladang berpindah, disarankan agar tidak menempatkan atau membuat jebakan hewan yang dapat membahayakan orang lain saat melintas.
(banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/warga-dan-pihak-kepolisian-melakukan-evakuasi.jpg)