Fasilitas Ini Tak Ada, Petani Desa Asam Rendah Pasarkan Produk Jahe Merah Door to Door

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Meski permintaan terhadap produk olahan turunan dari Jahe merah meningkat, namun keterbatasan jaringan internet dirasakan para petani di Desa Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin menjadi kendala pemasaran bagi mereka.

Kendala pemasaran ini  disampaikan Ketua Kelompok Tani Baru Muncul, Desa Asam Randah, Hartanto, Rabu, (09/03/2022).

Menurutnya, Jaringan internet ini terkendala karena  Desa Asam Randah merupakan wilayah paling ujung di Kecamatan Hatungun. 

"Kendalanya adalah pemasaran karena saat ini di Desa Kami akses ke kota sangat jauh, lalu akses internet tidak ada dan kondisi jalan yang rusak sehingga proses pengantaran pesanan konsumen biasanya lambat," jelasnya. 

Baca juga: Petani Desa Asam Randah Hatungun Tapin Olah Jahe Merah Jadi Emping dan Serbuk

Baca juga: PT Sido Muncul Lirik Hasil Pertanian Jahe Merah di Tapin

Baca juga: Dinas Pertanian Tapin Bangun Tempat Pengolahan Jahe Merah

Hartanto mengatakan meskipun demikian, pihaknya bersama anggota terus berupaya menjalin komunikasi seluas-luasnya dengan para konsumen dan memperkenalkan produk ini agar lebih banyak mendatangkan konsumen ke workshop.

"Karena kendala itu, maka upaya kita adalah pemasaran secara offline yakni penawaran secara door to door," jelasnya.

Ia mengakui meskipun ada kendala tersebut, pihak pemerintah melalui dinas terkait terus memberikan support dalam hal pemasaran.

Baca juga: Bejo Jahe Merah Bintang Tujuh, Menjaga Daya Tahan di Tengah Banjir

"Support dari Pemerintah daerah melalui dinas pertanian berupa peralatan pengolahan," jelasnya.

Ia mengatakan saat ini, sasaran penjualan hingga pemesanan khusus untuk emping jahe datang dari Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin sedangkan untuk serbuk jahe pemesanannya sampai ke luar pulau Jawa. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)