Gunung Merapi Semburkan Awan Panas

Merapi Semburkan Awan Panas Kamis 10 Maret 2022 Dini Hari, Hujan Abu Terjadi hingga Jawa Tengah

Gunung Merapi lima kali mengeluarkan awan panas sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari.Hujan abu terjadi hingga Jawa Tengah

Editor: M.Risman Noor
Dok BPPTKG
Visual Gunung Merapi Selasa (20/4/2021) pukul 04.52 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Awan panas kembali terjadi setelah Gunung Merapi di Yogyakarta kembali batuk-batuk.

Terhitung Gunung Merapi lima kali mengeluarkan awan panas terhitung sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari tadi.

Akibat semburan awan panas ini hujan abu terjadi hingga memasuki wilayah Jawa Tengah.

Sejumlah warga di Cangkringan terpantau berjaga-jaga di luar rumah.

Informasi dari posko SAR DIY di Cangkringan, Sleman, sejumlah lansia dan anak di Karangtengah, mengungsi di balai desa setempat.

Baca juga: Cek Hasil Seleksi Pendidikan Profesi Guru 2022, Simak Langkahnya di Laman ppg.kemdikbud.go.id

Baca juga: Inilah Sosok Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN Bakal Dilantik Jokowi Hari Ini

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, awan panas guguran mulai terjadi pada Rabu 23.18 WIB.

Fenomena itu kembali terjadi pada 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, dan 00.22 WIB.

Tercatat di seismogram guguran awan panas terlama berlangsung 570 detik.

Sedangkan awan panas terjauh meluncur 5 kilometer ke arah tenggara.

Akibat serangkaian guguran awan panas ini dilaporkan hujan abu terjadi Desa Tlogolele dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah.

BPPTKG melaporkan aktivitas Gunung Merapi baru mulai melandai pada 01.30 WIB.

Hingga kini, Gunung Merapi masih berstatus siaga atau level III.

Keadaan itu belum berubah sejak ditetapkan pada 5 November 2020.

Penampakan Gunung Merapi, Sabtu (25/12/2021) pukul 02.28 WIB
Penampakan Gunung Merapi, Sabtu (25/12/2021) pukul 02.28 WIB (magma.esdm.go.id)

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Boyong dan sejauh 7 kilometer ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng.

Sedangkan di sektor tenggara, daerah potensi bahaya meliputi 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan 5 kilometer ke arah Sungai Gendol.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved