Kalsel Bergerak
Peringati Hari Bakti Rimbawan, Pemprov Kalsel Terus Gelorakan Revolusi Hijau
Dishut Kalsel menggelar tanam pohon dalam rangka Hari Bakti Rimbawan ke-39 di Mandiangin Barat, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kamis (31/3/2022).
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus menggelorakan semangat Revolusi Hijau.
Melalui Dinas Kehutanan Kalsel, digelar tanam pohon dalam rangka Hari Bakti Rimbawan ke-39 di Mandiangin Barat, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kamis (31/3/2022).
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi karena penghijauan yang selalu digalakkan melalui Gerakan Revolusi Hijau selalu mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Termasuki dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), TNI/Polri, instansi vertikal, organisasi sosial kemasyarakatan dan juga ASN yang terus bergerak untuk menghijaukan kembali Kalsel.
"Kami apresiasi untuk penanaman pohon bersama ini, sebagai upaya berkelanjutan dari gerakan revolusi hijau dan semangat gotong royong akan terus menjiwai tekad dalam percepatan rehabilitasi hutan dan lahan di Kalsel," ujar Gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Paman Birin mengatakan, hutan dan lahan yang perlu direhabilitasi masih cukup luas, perlu puluhan tahun untuk bisa merehabilitasi hutan dan lahan yang rusak.
"Kerusakan hutan dan lahan mencapai 511.594 hektare dan rehabilitasi yang bisa tercapai melalui Gerakan Revolusi Hijau hingga saat ini sekitar 108 ribu hektare. Serta, menargetkan Gerakan Revolusi Hijau bisa mencapai 30.000 hektare per tahun," urainya.
Untuk itu, Paman Birin mengajak kepada semua pihak untuk bisa menyukseskan Gerakan Revolusi Hijau. Karena menanam pohon menjadi sedekah bagi lingkungan dan kehidupan umat manusia.
"Aksi penanaman pohon yang dilaksanakan ini, tidak hanya mengejar target kuantitas, tetapi harus mampu menggerakkan dan merubah perilaku masyarakat untuk turut berperan serta dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon," jelas Paman Birin.
Sementara itu, Plt Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menyampaikan, penanaman dilakukan secara bertahap.
Disebutkannya, ada 50 hektare pohon bambu, 2.000 jenis tanaman eucalyptus dan yang lainnya merupakan tanaman jenis buah-buahan.
"Kami akan terus bergerak untuk menyukseskan Gerakan Revolusi Hijau dengan target 30.000 hektare per tahun. Sehingga, lahan kritis dalam 20 tahun dapat diatasi di Kalsel," kata Fathimatuzzahra.
Ia menambahkan, ada lebih dari 108 ribu hektare yang sudah dilakukan rehabilitasi. Tetapi dengan keberhasilan itu akan terus dievaluasi.
"Jadi, percepatan rehabilitasi hutan dan lahan ini dibantu oleh Kementerian LHK, para Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan Pemegang Izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan di Kalsel," pungkasnya. (AOL/*)
