Ramadhan 2022
Hukum Memberikan Makan Buka Puasa Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, Paparkan Nilai Pahalanya
Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang hukum memberikan makanan kepada orangyang berbuka puasa seperti di Ramadhan 2022 ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kini memasuki pekan kedua di bulan Ramadhan 2022. Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum memberi makan buka puasa bagi orang yang berpuasa.
Selain puasa, di bulan suci umat Islam juga dianjurkan mengerjakan amal kebajikan.
Setiap amalan yang dilakukan umat Islam saat bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sekecil apa pun itu, akan terhitung sebagai pahala.
Salah satu amalan yang sering dilakukan adalah dengan memperbanyak sedekah. Di bulan suci Ramadhan, sedekah bisa dilakukan dengan cara memberi makan saat berbuka kepada mereka yang berpuasa.
Baca juga: Pentingnya Minum Air Putih Kala Berbuka Puasa Ramadhan 2022, Simak Juga Manfaat Air Putih Bagi Tubuh
Baca juga: Amalan di Bulan Ramadhan yang Dibaca Jelang Waktu Berbuka, Buya Yahya Jelaskan Maknanya
Selain menambah pahala keberkahan, membagikan makanan untuk berbuka puasa juga sebagai bentuk mempererat silaturahmi sesama umat Islam.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, orang yang memberikan makan buka puasa mendapat pahala setara dengan orang yang berpuasa.
"Substansinya adalah bersedekah makanan di bulan Ramadhan, maka memberi makan untuk buka puasa sangat dianjurkan karena bernilai pahala besar di sisi Allah SWT," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Bekam Sunnah Al Fatih.
Keutamaan memberi makan orang yang berpuasa adalah mendapatkan pahala seperti orang yang sedang berpuasa. Seperti yang dijelaskan dalam hadis yang artinya:
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, berkata Rasulullah SAW. bersabda: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi).
Dalam sebuah hadis dikatakan, setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal. Akan tetapi, hal itu dikecualikan untuk amalan puasa. Amalan puasa tidaklah dilipatgandakan seperti tadi.
Amalan puasa tidak dibatasi sama sekali lipatan pahalanya. Oleh karena itu, amalan puasa akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan. Sebab, Allah sendiri yang mengatur balasannya.
Baca juga: Bacaan Surat - surat Pendek dari An Nas Hingga Ad Duha Dalam Arab & Latin, Bisa Untuk Shalat Tarawih
Baca juga: Keistimewaan Malam Nuzulul Quran, Perbanyak Amalan Ini Untuk Mendapatkan Pahala Besar
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Ada kebahagiaan yang dimiliki orang yang tengah berpuasa, apalagi di bulan puasa di bulan Ramadhan. Berpuasa tidak hanya berlelah-lelah menahan haus dan lapar.
