Berita HST

Motif Pembunuhan Mahasiswa STIPER Amuntai Misterius, Poles HST Belum Beri Keterangan Resmi

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Polres HST terkait motif pembunuh Rika Safitri Mahasiswa STIPER Amuntai

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Capture Youtube BPost
Motif pembunuhan Rika Safitri, warga Desa Patarikan, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), belum terungkap. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Polres HST terkait motif pembunuh Rika Safitri warga Desa Patarikan Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Padahal, pelaku pembunuhan Mahasiswi Mahasiswi STIPER Amuntai sudah tiba di Polres HST pada Rabu (13/4/2022) pagi.

Penangkapan terduga pelaku ini dilakukan oleh Tim Gabungan Resmob Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Hulu Sungai Tengah, dan Kapuas. Terduga pelaku SN, ditangkap saat pelariannya ke Kalimantan Tengah.

Namun berdasarkan keterangan dari akun instagram resmob_kalsel menyebut jika motif pelaku SN melakukan pembunuhan karena sakit hati karena diminta membayar hutang.

Baca juga: Pembunuhan di Kalsel - Polisi Masih Dalami Motif Tersangka Menghabisi Nyawa Mahasiswi STIPER Amuntai

Baca juga: Tersangka Pembunuh Mahasiswi Stiper Amuntai Kabupaten HSU Diamankan di Kalteng

Sebelumnya, Kepala sub seksi dokumentasi dan Informasi Polres HST, Aipda M Husaini hanya membenarkan tertangkapnya terduga pelaku. 

SN diduga menjadi pelaku pembunuhan Rika Safitri. Perempuan ini jasadnya ditemukan Minggu 3 April 2022 sekitar pukul 17.00 Wita di Kampung Baru Desa Haliau Kecamatan Batubenawa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan saksi sebelum ditemukan pencari ikan di sungai tengah hutan di sebuah pondok kecil dalam keadaan sudah tak bernyawa, korban hendak melakukan transaksi dengan SN yang diduga adalah pelaku yang terakhir bersama korban.

Menurut pihak keluarga, korban ke Barabai dengan tujuan mengembalikan telepon genggam yang dibelinya dari SN karena setelah dibeli ternyata bermasalah yaitu tak berfungsi dengan baik, sering heng.

Korban ke Barabai bersama adiknya menggunakan sepeda motor bertemu SN di Jalan SMP kelurahan Barabai Darat Sabtu sore 2 April 2022.

Baca juga: VIDEO HEBOH BANGET Motif Tewasnya Mahasiswi Stiper Amuntai Belum Terungkap

Saat bertemu di tempat tersebut SN beralasan tak cukup uang untuk mengembalikan uang pembelian Hape. SN kemudian meminta korban mengikutinya ke Desa Tanah Habang, untuk mengambil uang ke bosnya.

Tak kunjung kembali adiknya pun melaporkan ke pihak keluarga, hingga kemudian kakak korban membuat postingan berupa pengumuman kehilangan adik lengkap dengan identitasnya, hingga Minggu sore itu korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di atas pondok tengah hutan Desa Haliau. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved