Serambi Ummah

Tata Cara Qadha Ramadhan Digabung Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jabarkan Hukum & Pahala yang Didapat

Buya Yahya menjelaskan mengenai Qadha Ramadhan digabung dengan Puasa Senin Kamis. Simak juga niat puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnah

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
NU.OR.ID
Ilustrasi puasa 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Di bulan Ramadhan, tak semua umat muslim bisa mengerjalan sebulan penuh sehingga ada utang puasa Ramadhan wajib dibayar. Buya Yahya menjelaskan cara Qadha Ramadhan digabung Puasa Senin Kamis.

Kaum hawa umumnya tak bisa berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, karena kodrat perempuan yang harus mengalami menstruasi.

Hal ini menyebabkan adanya utang puasa Ramadhan, sebagian mengqadha secara cepat namun tak sedikit pula yang menunda.

Selain itu, bisa juga bagi laki-laki meninggalkan puasa sebab sakit atau sedang bepergian jauh.

Meski terus menumpuk, utang puasa Ramadhan wajib dibayar.

Baca juga: Hukum Mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh Selain Tanggal 13, 14,15 di Bulan Hijriyah, Ini Kata Buya Yahya

Baca juga: Buya Yahya Peringatkan Untuk Tinggalkan Hal-hal Ini di Bulan Syawal, Tangkal Dengan Perbanyak Shalat

Lalu bagaimana jika ingin menunaikan puasa sunnah Senin Kamis, namun belum mengqadha puasa wajib, Bolehkah digabung dan bagaimana hukumnya?

Buya Yahya menjelaskan siapa yang menjalankan puasa Senin Kamis dengan niat qadha, puasanya sah.

"Berpuasa di hari Senin dan Kamis atau hari lainnya dengan niat qadha hukumnya sah, asal yakin ada puasa wajib yang ditinggalkan," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Sehingga tata cara yang dilakukan bagi yang ingin mengqadha sekalian puasa sunnah Senin Kamis yakni melakukan niat qadha untuk berpuasa esok harinya.

Bagi yang mengerjakan qadha di bulan Syawal dan bertepatan hari Senin atau Kamis, akan mendapatkan tiga pahala sekaligus yaitu utang puasa lunas satu hari, serta dapat pahala puasa Syawal dan Senin Kamis.

Pengerjaan puasanya sama sebagaimana berpuasa di bulan Ramadhan, disunnahkan sahur di sepertiga malam dan wajib berniat qadha, kemudian puasa diakhiri dengan berbuka saat masuk waktu maghrib.

Seseorang yang tidak mengetahui pasti jumlah utang puasa, disarankan Buya Yahya agar memastikan jumlahnya.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Shalat Hajat, Ustadz Adi Hidayat Tekankan Untuk Dilakukan Dengan Benar & Khusyu

Baca juga: Sebelum Fardhu Ingat Rawatib, Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat Beberkan Keutamaannya

Sebab jika tidak dipastikan atau dikira-kira maka akan menyebabkan orang tersebut akan selalu waswas di tengah ketidakpastian.

"Dia tidak ngerti sudah cukup atau belum, maka paling enak dia duduk sebentar untuk memperkirakan utang puasanya," jelas Buya Yahya.

Cara menghitungnya Buya Yahya menjabarkan, dimulai dari menghitung saat seseorang sudah mulai baligh, bagi perempuan mengalami menstruasi pertama kali.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved