Capres 2024

Prabowo Temui Surya Paloh, Ketua Umum Gerindra Ungkap Kriteria Capres 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendatangi Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan kriteria Capres 2024.

Editor: M.Risman Noor
tribunnews
Prabowo Subianto bertemu dengan Surya Paloh, Rabu 31 Mei 2022. 

BANJARMASINPOST.CO.ID  - Pertemuan dua ketua umum partai besar terjadi di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Usai pertemuan, Prabowo mengungkapkan kriteria ideal capres 2024.

Menurut Prabowo, salah satu kriteria yang paling penting dimiliki oleh Capres, yakni berpengalaman.

Baca juga: VIDEO HEBOH BANGET Makam Mastur yang Bercahaya di Kabupaten HSU, Almarhum Sosok Penyabar

Baca juga: Operasi Yustisi Satpol PP Banjarmasin Juga Menyasar Warga yang Membuang Sampah di Luar Jadwal

"Kalau bisa yang berpengalaman," kata Prabowo sesuai bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Tak hanya itu, Prabowo juga menyebut beberapa kriteria lain yang perlu dimiliki oleh Capres, seperti warga negara Indonesia (WNI).

Kemudian, sehat secara jasmani dan rohani, memiliki komitmen sungguh-sungguh, setia kepada pancasila dan taat pada UUD 1945.

"Intinya saya kira kita harus ada sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya," ujar Prabowo.

Adapun beberapa petinggi Gerindra yang hadir mendampingi Prabowo, yakni Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, serta beberapa lainnya.

Sementara dari Nasdem yang mendampinginya Surya Paloh, yakni ada Siswono Yudo Husodo, Enggartiasto Lukita, dan beberapa petinggi lainnya.

Prabowo Subianto dan Fadli Zon
Prabowo Subianto dan Fadli Zon (ISTIMEWA)

Serius mempersiapkan nama capres 2024 juga dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sejumlah nama tak ditampik Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto sudah bermunculan.

PAN juga sudah menggelar berbagai pertemuan secara internal terkait Pemilu 2024.

Nama Ridwan Kamil dan Erick Thohir termasuk dalam radar dari PAN.

"Sudah bertemu Bang Zul (Ketum PAN). Itu biasalah menyusun strategi menuju 2024. Kemudian kemudian bicara potensi koalisi, dan lain sebagainya. Itu biasa, PAN intens sekali melakukan diskusi seperti itu," kata Bima Arya saat dijumpai wartawan di BCC, Sabtu (21/5/2022) petang.

Baca juga:  Dua Kendaraan Tabrakan di Tampang Kabupaten Tanahlaut, Dua Pemotor Meninggal di Lokasi

Penyusunan strategi itu, kata pria yang menjabat sebagai Wali Kota Bogor ini pun, bisa dikatakan sebagai pematangan.

Walaupun, tambah Bima Arya, masih belum bisa dikatakan matang sepenuhnya.

"Nggak ada yang matang sampai di awal 2023. Karena Capres kan pertengahan 2023. Ini akan berproses terus sampai akhir tahun menurut saya," tambahnya.

Terkait nama-nama yang disung sebaai pemimpin bangsa, kata Bima Arya, sama seperti yang sering disebut.

"Yang sudah sering disebut PAN itu ada semua. Ada Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Anies Baswedan (Gubernur Jakarta), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)," ungkapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau langsung fasilitas produksi oksigen di PLTGU Muara Karang, pada Kamis (12/8/2021) siang.
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau langsung fasilitas produksi oksigen di PLTGU Muara Karang, pada Kamis (12/8/2021) siang. (PT PLN ( Persero) UIKL Kalimantan)

Nama-nama itulah, kata Bima Arya, yang siap diusung maju dari koalisi ini yang diusung oleh PAN.

Sementara itu, untuk kesiapan Pilkada mendatang, diakui Bima Arya, hal tersrbut merupakan rahasia internal dari partai.

"Ya ada, itu rahasia dapur kalau itu. Kalau dimunculkan sekarang nanti lawan siap-siap," bebernya.

Sehingga, terkait hal ini, kata Bima Arya, masih belum bisa dikatakan mengerucut.

Walaupun, saat ini dari ketiga koalisi sudah mempersiapkan persentase dari Pilkada mendatang.

Baca juga: Wisata Air Panas di Hantakan HST Kalsel Tak Terawat, Titian Menuju Kolam Banyak Lapuk

"Belum, tapi perahunya sudah mengerucut. Jadi tiga partai ini solid inshaallah PPP, Golkar, dan PAN ini udah solid. Kita sudah akan menurunkan agendanya sampai bawah. Nanti anak-anak muda, milenial, genenrasi Y, Z, ngumpul dari tiga partai ini," ungkapnya.

"26 persen itu, udah menguasai 26 kursi di DPR. Sudah lebih dari cukup untuk mencalonkan calon sendiri. Jadi udah siap berangkat lah. Tinggal nama-nama ini aja kita kerucutkan nanti sampai akhir tahun," tandasnya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi akan ada tiga poros koalisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Seperti diketahui terdapat syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sesuai aturan Pasal 222 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

Di mana pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 % dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 % dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

"Adanya presidential threshold 20 % ini akan sulit dengan nantinya dengan 4 poros di Pilpres 2024, kecuali PDIP mau mengusung dirinya sendiri tanpa berkoalisi," ujarnya kedapa Tribunnews.com, saat hadir sebagai narasumber dalam program Panggung Demokrasi, Rabu (18/5/2022).

Pihaknya pun mengatakan terkait prediksi poros-poros tersebut.

Pada peta simulasi poros pertama yakni Prabowo-Puan Maharani, partai pengusung PDIP dan Gerindra.

Atau bisa juga, lanjut Pangi, mereka mengusung Anies Baswedan - Puan Maharani, dengan partai pengusungnya bisa PDIP dan Partai Nasdem.

Lantas poros kedua yakni Ganjar Pranowo - Erick Thohir atau bisa juga Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto dengan partai pengusungnya Golkar, PPP, PKB, dan PAN.

Kemudian bisa juga Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan partai pengusung Nasdem, PKS dan Demokrat.

Kemudian pada simulasi poros peta koalisi kedua, lanjut Pangi, bisa saja poros pertama Ganjar Pranowo - Erick Thohir atau Ganjar Pranowo - Khofifah, yang diusung PDIP dan PKB.

Poros kedua Prabowo - Ridwan Kamil.

"Ridwan Kamil diambil karena memiliki jumlah suara provinsi terbesar, sedangkan kalau misalnya Prabowo ingin mengambil ceruk segmen dari Muslimat NU Prabowo dapat dipasangkan dengan Khofifah."

"Dan kombinasi Prabowo - Ridwan Kamil maupun Prabowo - Sandiaga Uno atau Prabowo - Airlangga di poros kedua ini bisa diusung oleh Gerindra dan Golkar," lanjut Pangi.

Poros ketiga bisa Anis Baswedan - AHY, dengan partai pengusung PKS dan Demokrat.

Sementara dilihat dari suvey menurut Pangi, unutk posisi calon wakil presiden (wapres) 2024 itu ada beberapa nama.

Yakni Sandiaga Uno dengan elektabilitasnya yang cukup, logistiknya pun juga siap.

"Kedua Erick Thohir, memang beliau sudah kelihatan menjadikan Kementerian itu di posisi abuse of power," ungkapnya.

Juga Ridwan Kamil dan Khofifah yang potensial menjadi calon wakil presiden, kemudian terakhir ada Erlangga Hartarto.

Sedangkan untuk calon presiden 2024 (capres) ada tiga nama yakni Prabowo, Ganjar dan Anis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Ungkap Kriteria Capres 2024: Kalau Bisa yang Berpengalaman

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved