Tips Sehat

Minum Obat Jangka Panjang Bisa Membuat Ginjal Rusak?, Ini Kata Ahli

Apakah mengkonsumsi obat jangka panjang bisa merusak Ginjal, Ini kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Zubairi Djoerban

Editor: Irfani Rahman
Shutterstock
Ilustrasi obat, obat-obatan. Minum obat jangka panjang bisa aberpengaruhpada ginjal. Ini kata ahli 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Apakah mengkonsumsi obat jangka panjang bisa berbahaya bagi Ginjal?. Ini kata ahli mengenai mengkonsumsi obat jangka panjang dan sarannya.

Jika kita sakit tentunya harus minum obat agar cepat sembuh. Dalam beberapa kasus penyakit ada beberapa pasien yang diharuskan meminum obat jangka panjang.

Tentunya mengkonsumsi obat bisa ada efek yang ditimbulkannya salah satunya adalah Ginjal.

Pada beberapa kasus, salah satu organ yang berisiko tinggi terkena efek samping dari penggunaan obat terus-menerus ini adalah ginjal.

"Beberapa macam obat kalau diminum tanpa resep dokter, apalagi jangka panjang bisa berbahaya untuk ginjal,"

Baca juga: Rambut Rontok Bisa Kembali Tumbuh Dengan Bawang, dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Mengolahnya

Baca juga: 6 Olahraga Rutin Ini Ternyata Bisa Turunkan Kolesterol Jahat, Murah Tanpa Perlu Biaya Besar

Demikian kata Prof. Zubairi Djoerban, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi?
Hematologi Onkologi Medik, dalam unggahan terbarunya seputar dampak obat dan ginjal di Instagram, @profesorzubairi.

Dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut menuturkan, dampak kerusakan ginjal bisa diperparah ketika obat itu dikonsumsi tanpa resep dokter.

Lalu, jenis obat apa saja yang berisiko merusak ginjal jika dikonsumsi jangka panjang?

"Obat apapun termasuk vitamin, obat penyakit HIV, obat tekanan darah tinggi, antibiotik."

"Pada prinsipnya, kalau minum obat jangka panjang itu harus dengan resep dokter," sambung Zubairi.

Dampak konsumsi obat sembarangan pada ginjal

Menurut laporan National Kidney Foundation, 3-5 persen kasus gagal ginjal kronis di Amerika Serikat setiap tahun ditemukan akibat penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan.

Obat-obatan pereda nyeri (tanpa resep dokter) dijual bebas dan tergolong sebagai obat yang paling sering digunakan dalam keadaan sakit ringan seperti pilek, sakit kepala, nyeri otot, kram menstruasi, sinusitis sampai sakit gigi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Minggu 5 Juni 2022, Bertambah 5 Orang Meninggal Dunia, Total Kematian 156.615 Orang

Baca juga: Sifat Eril Putra Ridwal Kamil Dibongkar Dosen Pembimbing, Sedang Lakukan Penelitian Penting

Meski obat ini pada umumnya relatif aman dikonsumsi, tapi perlu disadari bahwa tingkat konsumsi yang terlalu sering dan berlebihan juga memiliki risiko, termasuk kerusakan ginjal.

Kerusakan ginjal akibat konsumsi sejumlah jenis obat dalam jangka panjang itu disebabkan oleh efek samping dari dosis tinggi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved