Berita Tanahlaut

Setelah Bumijaya, Sapi di Dua Desa Kabupaten Tanahlaut Terindikasi Terpapar PMK

Satu desa lagi di Tala yang kini ternak sapi terpapar PMK yakni Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Musmujiono untuk BPost
PETUGAS Disnak Keswan Tala kembali turun ke Desa Bumijaya melakukan penanganan lanjutan terhadap sejumlah sapi yang terindikasi terkena PMK, Rabu (18/5/2022) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penyakit kuku dan mulut (PMK) hingga saat ini masih merisaukan kalangan peternak di sejumlah daerah di negeri ini, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pasalnya sejumlah sapi masih terpapar virus PMK.

Bahkan di Tala kini virus PMK tersebut mulai menyebar ke ternak sapi di desa lain.

Data diperoleh, Senin (20/6/2022), salah satu desa yang kini juga terpapar PMK yakni Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari.

Ini adalah desa tetangga dari kasus pertama kemunculan PMK di Tala yakni Desa Bumijaya.

Baca juga: Tak Terpangaruh PMK, Harga dan Permintaan Daging Sapi di Kabupaten Tapin Normal

Baca juga: Belum Dapat Vaksin PMK, Disnak Keswan Tanahlaut Gunakan Obat-obatan Ini Tangani Sapi yang Terpapar

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pascapanen dan Pengolahan Hasil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Tala drh Taufik mengakui PMK kini juga terdeteksi di dua tempat lainnya yakni Ketapang dan Desa Sungaijelai di Kecamatan Tambangulang.

"Ini sesuai sifat PMK yang memang cepat menularnya. Apalagi saat ini pergerakan hewan ternak (sapi) cukup tinggi menyusul kian dekatnya momen kurban (Hari Raya Iduladha, red)," sebut Taufik.

Di Kalsel, sebutnya, setidaknya telah ada dua daerah yang terpapar PMK yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST).

Kasus PMK pertama di Tala terdeteksi di Desa Bumijaya, Kecamatan Pelaihari sekitar sebulan lalu.

Taufik menerangkan ketika dalam satu kandang ada satu ekor sapi yang terserang PMK, maka sapi lainnya hanya tinggal menunggu waktu tertular.
Kecuali jika langkah cepat langsung dilakukan yakni mengisolasi sapi yang terpapar.

Sapi di Tampang terindikasi klinis tertular PMK, sebut Taufik, sekitar lima ekor, sedangkan di Sungaijelai sekitar tiga ekor.

Semuanya saat ini sedang dalam penanganan dan umumnya mulai membaik seperti nafsu makan mulai menguat.

Luka bopeng di hidung mulai mengering dan tak lagi mengeluarkan air liur berlebihan.

Sementara itu sapi di Desa Bumijaya yang saat ini masih dalam penanganan, papar Taufik, sekitar 29 ekor.

Puluhan ekor lainnya telah membaik dan bahkan sembuh.

"Pengecekan dan pemeriksaan masih terus kami lakukan per tiga hari. Sekaligus kami juga sambil memantau di tempat lain, kalau-kalau saja ada sapi yang terindikasi PMK," tandasnya.

Pemantauan dikatakannya saat ini menjadi perhatian khusus karena mobilisasi ternak sapi cukup tinggi mendekati momen Kurban.

Apalagi jual beli sapi tak semuanya di Pasar Hewan Saranghalang, tapi juga langsung di kandang peternak.

Pihaknya mengharapkan dukungan masyarakat khususnya kalangan peternak dalam upaya percepatan penanganan PMK.

Baca juga: Jatuh Tak Sadarkan Diri, Jemaah Haji HSU Kalsel Meninggal di Madinah, Jenazah Dimakamkan di Uhud

Baca juga: Bantu Pemerintah Genjot Vaksinasi Covid-19, Polres Tanahlaut Tetap Buka Gerai Layanan Vaksin

Caranya mudah yakni selalu menjaga kebersihan kandang, segera lapor jika melihat ternak berciri klinis PMK.

"Tak kalah penting, tak menjual sapi yang terindikasi mirip PMK. Jika ini terjadi tentu menyulitkan kami menangani PMK ketika sapinya berpindah tempat sehingga potensi penularan juga kian tinggi," tandasnya.

Meski PMK sangat cepat menular, namun kesembuhan juga sangat tinggi di atas 80 persen dan peluang pun kematian kecil.

Karena itu warga tak perlu panik ketika sapi yang dimiliki sakit dan berciri klinis PMK.

Pasalnya jika kemudian dijual, selain menyulitkan penanganan PMK, juga merugikan peternak tersebut lantaran harga jual pasti anjlok.

"Faktor ekonomi yang juga menjadi perhatian khusus kami, jangan sampai terjadi panic selling," tandas Taufik.

(banjarmasinpost.co.id/roy) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved