Berita HST

Terapkan Sistem Digital, RSHD Barabai, Integrasikan Seluruh Pelayanan Berobat Pasien

manajemen Rumah Sakit H Damanhuri (RSHD Barabai) kini  resmi penerapan trasformasi digital

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/hanani
Bupati HST H Aulia Oktafiadi saat uji coba penggunaan trasformasi digital di RS H Damanhuri Barabai, Kamis (30/6/2022), usai peresmian pelayanan Poliklinik sore bersama Direktur RSHD dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Selain meresmikan Poliklinik Sore yang memungkinkan pasien berobat sore hari, manajemen Rumah Sakit H Damanhuri (RSHD Barabai) juga  meresmikan penggunaan trasformasi digital.

Penerapan sistem pelayanan secara digital tersebut menurut Direktur RSHD Barabai dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama SpB, membuat pasien tak lagi antre di loket.

Sebelumnya, pihaknya sudah memberikan akses pelayanan digital melalui aplikasi APAM dan JKN Mobile bekerjasama dengan PBJS Kesehatan.

“Inovasi terbaru kami adalah anjungan pasien mandiri (APM). Pasien yang hendak berobat bisa mendaftarkan diri langsung melalui aplikasi APM di komputer layar sentuh depan pintu masuk rumah sakit,”kata Nanda.

Baca juga: Pasien RSHD Barabai Tak Lagi Antre di Loket, Mendaftar Berobat Cukup Isi Data di APM

Baca juga: HST PPKM Level 3, Begini Prokes Diterapkan di RSHD Barabai Kalsel

Pasien tinggal mengikuti perintah diaplikasi. Jika semua data telah diisi, termasuk nomor kartu berobat, nomor rujukan jika pasien BPJS, poli yang dipilih,  pasien tinggal menunggu dipanggil dan duduk di ruang tunggu.

Disebutkan, inovasi baru ini dibantu Dinas Kominfo HST, Bank Kalsel dan Tim IT RSHD. Menurut Nanda, melalui APM semua dipaksa mendigitalkan pendaftaran.

Bagi pasien yang tak familiar dengan komputer, ada petugas yang membantu mengajari.  

Sementara, Kepala Tim IT RDHD drg Faisal Baskoro sendiri menyebut, sistem digital membuat pasien tidak antre, karena prinsipnya adalah memberi kemudahan dan memangkas antrean di loket.

“Pasien juga memilih sendiri poli yang dituju,”katanya.

Sejak pasien mendaftar di APM, pelayanan akan terintegrasi dengan bagian rekam medik, sehingga dokter sudah mengetahui data pasien dan riwayat berobatnya.

Sampai resep yang dibuat oleh dokter, ditandatangani secara digital sudah terbaca di bagian apotek.

Baca juga: Terpapar Covid-19, Tiga Nakes di RSHD Barabai Lakukan Isoman di Rumah

Termasuk biaya yang harus dibayar bagi pasien umum, pasien akan menerima notifikasi melalui WA dan bisa bayar secara non tunai. Untuk itu,  pihak RSHD bekerjsama dengan Bank Kalsel.

“Kedepan, tidak ada lagi pelayanan yang menggunakan kertas, karena sudah beralih ke sistem digital,” kata Baskoro.   (banjarmasinpost.co.id/hanani)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved