Ekonomi dan Bisnis
Dompet & Tas Kulit Produknya Tak Kalah dari Pabrik, Begini Perajin Tanahlaut Ini Belajar Otodidak
Produk tas dan dompet kulit Perajin Tanahlaut Ini tak kalah dari produk pabrikan. Tenryata, untuk membikinya perajin ini belajar otodidak
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Namun produk gagal tersebut tak terbuang percuma. Sirajudin memanfaatkannya untuk dibikin gantungan kunci.
"Baru awal 2022 tadi produk saya mulai kian membaik dan saya makin percaya diri memasarkan. Alhamdulillah respons masyarakat cukup tinggi," sebutnya.
Setidaknya beberapa instansi yang ada di Tala telah memesan dan menggunakan produknya, umumnya memesan tempat id card.
"Ada juga pesanan dari Kapuas (Kalteng) sebanyaak 200 buah dan sudah saya kirim beberapa hari setelah lebaran lalu," kata Sirajudin.
Dari beberapa jenis poduknya, Sirajudin menyebutkan tingkat kesukaran paling tinggi yakni membikin dompet karena banyak lipatannya.
Baca juga: VIRAL Tas Kulit Buaya Seharga Rp 280 Juta Dihancurkan Petugas, Akibat Lupa Urus Izin Rp 750.000
Waktu yang tersita antara 2-3 jam untuk membikin satu unit dompet.
"Kalau jenis wetsbag atau handbag, cepat saja," tandas Sirajudin.
Harga produknya pun terjangkau. Dompet misalnya seharga Rp 100 ribu, tas gendong Rp 150 ribu, tempat id card Rp 150 ribu, dan handbag Rp 135 ribu.
Lebih lanjut pemilik LPK Prolita ini mengaku sangat berterimakasih kepada Pemkab Tala karena menaruh perhatian besar pada IKM. Dirinya juga telah mendapatkan bantuan peralatan untuk menopang usahanya. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)
