Religi

Makna Larangan Makan Sebelum Shalat Idul Adha Diungkap Ustadz Abdul Somad, Kebalikan Idul Fitri

Ustadz Abdul Somad menjelaskan makna larangan makan sebelum Shalat Idul Adha. Beda dengan Idul Fitri yang dianjurkan makan lebih dulu.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID/KASPUL ANWAR
Idul Adha 2021. Beberapa orang menjatuhkan sapi limosin sumbangan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang akan dipotong di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (21/7/2021). 

Larangan tersebut berlaku pada 1-10 Zulhijah dan dihukumi sunnah atau tidak wajib.

"Hal tersebut bertujuan semacam terapi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dari tanggal 1-0 Zulhijah semua rambut dan kuku panjang, pada pagi harinya tanggal 10 semua dicukur dan digunting, maka akan memunculkan semangat baru," paparnya.

Hal ini adalah semacam terapi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sunnah-sunnah hendaknya dilakukan karena untuk membangkitkan semangat hidup.

UAS menyerukan pentingnya mengetahui ilmu dan sunnah-sunnah dalam berkurban agar mendapat pahala berlipat an dosa-dosa diampuni.

Baca juga: Kandungan B12 dan Zat Besi Sangat Banyak Khasiatnya, dr Zaidul Akbar Ingatkan Cara Mengonsumsi

Dalam memotong hewan kurban, harus tahu ilmu dan dasarnya, jika merasa tak kompeten maka sebaiknya dilakukan orang lain yang mahir.

"Sebelum darah hewan kurban jatuh menetes ke tanah, meski hanya dua detik, ampunan Allah lebih cepat dari itu. Karena saat memotong itu kita sedang menumpahkan dosa-dosa kita," pungkas Ustadz Abdul Somad.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved