Berita Tanahlaut

Petani Ujungbatu Tanahlaut Keluhkan Lahan Sawah Tak Bisa Ditanami, Kades Tempuh Langkah Ini

Kades Ujungbatu menanggapi keluhan warganya yang tak lagi bisa bertani dan akan menyurati pihak perusahaan sawit.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Jursani memperlihatkan hamparan persawahan setempat yang kini berubah menjadi hamparan bondong. Lahan tersebut kini tak bisa ditanami lagi karena terjadinya perubahan ekstrem tata air setempat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan petani di Desa Ujungbatu, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mengeluhkan sulitnya bercocok tanam padi di hamparan persawahan setempat.

Hal tersebut menjadi atensi khusus Pemerintah Desa Ujungbatu.

"Kami tentu akan berupaya semampunya untuk membantu mencarikan solusi terkait keluhan para petani kami tersebut," tegas Ardiansyah, kepala Desa Ujungbatu, Jumat (15/7/2022).

Ia mengaku cukup sering menerima keluhan petani di kampungnya.

Baca juga: Petani Ujungbatu Kabupaten Tanahlaut Keluhkan Lahan Tak Bisa Lagi Ditanami, Ini Dugaan Penyebabnya

Baca juga: BUMDes di Tanahlaut Olah Buah Rambai Jadi Sirup, Orang Jakarta Pernah Membeli

Terutama yang memiliki lahan sawah di lingkungan RT 5 dan 6 Dusun 1 yang sulit ditanami lantaran perubahan ekstrem tata air alami setempat.

"Lahan persawahan di dua RT itu memang sudah cukup lama tak bisa lagi ditanami padi. Kalau tak keliru sejak saya masih sekolah, sekitar tahun 2008," sebu Ardiansyah.

Dikatakannya, dulu hamparan persawahan setempat merupakan hamparan tanaman padi seluas sekitar 300 hektare.

Namun kini berubah menjadi hamparan bondong.

Baca juga: Lima Kali Menodai Anak Disabilitas di Bawah Umur hingga Hamil, Pria Tabalong Diciduk Polisi

Baca juga: Personel TNI di Koramil 02/Paringin gotong Royong Bersihkan Masjid Bersama Warga

Langkah pertama yang akan segera dilakukannya, papar Ardiansyah, pihaknya akan menyurati pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di kampungnya.

Ini menyusul dugaan perubahan ekstrem tata air di hamparan persawanan Ujungbatu berkaitan dengan pengelolaan kebun sawit tersebut.

"Jika misalnya tidak ada respons dari oihak perusahaan, saya akan menyurati DPRD Tala. Kami minta wakil rakyat untuk membantu mencarikan siolusi," tandas Ardiansyah.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved