Berita Batola
Serangan Tungro Ancam Terjadi Puso, Begini Penjelasan Dinas Pertanian Kabupaten Batola
Petani tidak mengikuti saran Dinas Pertanian Kabupaten Batola untuk ganti padi lokal dengan unggul, berakibat terserang tungro sehingga terancam puso
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Serangan tungro terhadap pertanian padi di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mengancam petani gagal panen tahun ini.
Hal ini berkenaan dengan persentase intensitas padi yang terserang. Jika tidak parah, bisa mengurangi hasil panen hingga 20 persen. Sedangkan jika parah, bisa menyebabkan puso atau gagal panen.
Disampaikan Ibnu Medio Ginting, Kasi Perlindungan Tanaman Pangan Distan TPH Batola, kebanyakan padi yang terancam puso adalah tanaman petani yang masih kekeuh dengan benih lokal.
"Mereka enggan mengganti dengan bibit baru dengan harapan bisa pulih saat dipindahkan dari semaian. Padahal beberapa di antaranya sudah terserang," ucapnya, Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Dua Keloter Jemaah Haji Debarkasi Banjarmasin Tertunda Tiba di Kalsel
Baca juga: Kebakaran di Belitung Selatan, Dapur Rumdin Kakanwil Kemenkumham Kalsel Ikut Hangus
Baca juga: Kebakaran di Pasirputih Kabupaten Tala Kalsel, Harta Benda di 3 Rumah Tak Terselamatkan
Pihaknya pun sudah memberikan edaran dan wanti-wanti agar mengganti bibit lokal dengan bibit unggul agar tahan dengan virus tungro yang dibawa wereng hijau.
Alasan lain warga enggan menanam padi unggul adalah harga jual hasil panen murah, sehingga hasil yang digadang-gadang dalam sekali tanam tidak maksimal.
"Bagi yang sudah terserang namun belum parah, bersama petugas di lapangan kami, telah menyarankan berbagai upaya. Seperti, melakukan penyemprotan dengan insektisida dan penggunaan pupuk organik cair. Tapi, penerapannya juga belum maksimal," tambah Ibnu.
Sebaran tungro di Kabupaten Batola termasuk endemis. Hilang kalau terjadi musim kemarau atau terbakarnya lahan. Dengan begitu, virus mati dan bisa ditanam lagi varietas lokal atau siam.
Baca juga: Tersangka Pencuri Kulit Alis dan Kelopak Mata Jenazah Diobservasi di RSHD Barabai Kalsel
Baca juga: Ceburkan Diri ke Sungai Usai Serang Penonton Japin di Tapin Kalsel, Pria Ini Ditemukan Tewas
Baca juga: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Tanbu Dibobol Maling, Pencuri Angkut Fasilitas Karantina
"Ke depannya, untuk lebih efektif, mungkin kami sarankan petani untuk menanam benih unggul seperti inpara 2 yang tahan terhadap penyakit tungro, menunggu sementara waktu memupus virus yang ada," pungkas Ibnu
Hingga saat ini setidaknya sekitar 1.300 hektare padi terserang tungro di Kabupaten Batola. Kebanyakan karena sudah dibiarkan dan tidak dirawat lagi, sehingga terlihat kerdil dan tidak berbuah.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)
