Korupsi di Mamberamo Tengah

Terkait Korupsi di Mamberamo Tengah Papua, Wakil Bupati Turut Diperiksa KPK

Terkait kasus korupsi terjadi di Mamberamo Tengah Papua, wakil bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak turut diperiksa KPK.

Editor: M.Risman Noor
tribunnews
wakil bupati mamberamo tengah yonas kenelak usai diperiksa KPK, Rabu 3 Agustus 2022. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terkait kasus korupsi terjadi di Mamberamo Tengah Papua, wakil bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak turut diperiksa KPK.

Yonas Kenelak diperiksa sebagai saksi terkait kasus korupsi menjadi tesangka Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak.

Keberadaan Ricky saat ini belum diketahui pasti. Bupati melarikan diri saat hendak diperiksa KPK.

Diduga Ricky kabur ke luar negeri dan dibantu oknum polisi.

Sebagai saksi Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak rampung diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (3/8/2022) sore.

Yonas diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah, Provinsi Papua yang menjerat Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak.

Usai diperiksa, Yonas Kenelak memilih untuk bungkam.

Baca juga: Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Utara Ungkap 9 Kasus Selama Juli 2022, Terbanyak Pencurian

Baca juga: Pelaku Narkoba Asal Labuan Amas Selatan Dibekuk di Matang Ginalun Kabupaten HST

Bahkan, beberapa wartawan yang sedang merekam di dekatnya terkena tepisan tangan Yonas Kenelak.

Yonas nampak enggan diwawancarai oleh para pewarta.

KPK telah mencegah Ricky dan tiga orang lainnya bepergian ke luar negeri selama 6 bulan, terhitung sejak 3 Juni hingga 3 Desember 2022.

Berdasarkan sumber internal Tribunnews.com di KPK, tiga orang lain yang dicekal yaitu, Direktur Utama PT Bina Karya Raya/ Komisaris Utama PT Bumi Abadi Perkasa, Simon Pampang; Direktur Utama PT Bumi Abadi Perkasa Jusieandra Pribadi Pampang; dan Direktur Utama PT Solata Sukses, Marten Toding.

Ricky sendiri sudah berstatus buronan KPK per 15 Juli 2022.

Ketua DPC Partai Demokrat Mamberamo Tengah itu berhasil kabur ketika akan dijemput paksa.

Ia melarikan diri ke Papua Nugini dengan bantuan ajudannya yang kini sudah diamankan Polda Papua.

Kabar terbaru, KPK turut menduga Ricky berhasil kabur berkat bantuan dua oknum TNI AD.

Terkait hal tersebut, KPK telah bersurat ke Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk meminta bantuan menghadirkan anak buahnya bersaksi di hadapan tim penyidik.

Bupati Mamberamo bersama ajudan Bripka SM.
Bupati Mamberamo bersama ajudan Bripka SM. (kompas.com)

Lembaga antirasuah itu pun telah meminta bantuan Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Badan Pemelihara Keamanan Polri untuk mencari keberadaan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak.

Kasus kaburnya Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak (RHP) yang diduga ke Papua Nugini menyeret 4 orang polisi turut diamankan.

Terbaru Bripka SM yang selama ini menjadi ajudan Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak (RHP)  menyerahkan diri ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah Papua, pada Senin (18/7/2022).

Bripka SM menjadi orang keempat turut diamankan seiring kaburnya Bupati Mamberamo.

Bupati di salah satu kabupaten Papua ini terjerat kasus korupsi.

Baca juga: Kondisi Terkini Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Masih Alami Depresi Berat

Polda Papua mengeluarkan surat penarikan ajudan dan pengawal pribadi (Walpri) RHP karena RHP akan dijemput paksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebelumnya, KPK telah menetapkan tersangka terhadap RHP terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi. RHP saat ini sedang dalam pencarian setelah melarikan diri.

"Saat ini sudah ada empat anggota (polisi) yang kami tahan, terakhir Bripka SM sudah menyerahkan diri," ujar Kepala Bidang Propam Polda Papua, Kombes Gustav Urbinas, di Jayapura, Jumat (22/7/2022).

Gustav mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan awal, Bripka SM baru kembali dari Gorontalo sebelum menyerahkan diri.

wakil bupati mamberamo tengah yonas kenelak usai diperiksa KPK, Rabu 3 Agustus 2022.
wakil bupati mamberamo tengah yonas kenelak usai diperiksa KPK, Rabu 3 Agustus 2022. (tribunnews)

Kepada Gustav, Bripka SM mengaku berada di Gorontalo hanya untuk berlibur.

"Dari pengakuannya dia hanya jalan-jalan selama delapan hari di sana," kata Gustav.

Saat ini, Bripka SM masih menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Papua untuk mengetahui apakah dia terlibat aksi pelarian RHP.

Bripka SM sendiri menjadi ajudan RHP sejak 2013. Untuk sementara, terang Gustav, Bripka SM diyakini telah melakukan pelanggaran disiplin karena pergi meninggalkan tempat tugas tanpa izin, baik dari kesatuannya maupun RHP.

Baca juga: Mahasiswa Tertipu Komplotan Pembuat SIM Palsu, Pelakunya Napi Lapas Teluk Dalam Banjarmasin

"Kita akan dalami terus apakah dia ada indikasi melakukan pelanggaran etik," jelasnya.

Terkait apakah Bripka SM akan diperiksa oleh KPK, Gustav belum bisa memastikannya.

"Sampai saat ini belum ada surat dari KPK untuk memeriksa SM," ucapnya.

Sebelumnya, sejak 6 Juni 2022, KPK menyelidiki dugaan suap dan gratifikasi proyek pembangunan di Mamberamo Tengah.

KPK kemudian meminta bantuan Polda Papua untuk mencari Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak untuk diperiksa karena yang bersangkutan dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan.

"Ya, kami diminta mencari RHP sebagai tersangka," kata Faizal di Jayapura, Jumat (15/7/2022).

Hanya saja, setelah sempat terlihat di Jayapura pada Rabu siang, RHP kemudian menghilang.

Faizal menyebut proses pencarian RHP dilakukan hampir di seluruh penjuru Jayapura.

Akhirnya diketahui bahwa pada Kamis (14/7/2022) pagi, RHP terlihat di Pasar Skouw yang merupakan kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

"Terakhir kita dapatkan informasi dia diantar di Pasar Skouw, Kamis (14/7/2022) pagi. Kita masih upayakan, kita sebarkan jaringan kontak-kontak kita di sebelah," ungkap Faizal.

Selain itu, Propam Polda Papua juga telah menahan tiga anggota polisi yang sebelumnya berstatus sebagai ajudan dan Walpri RHP.

Mereka adalah Aipda AI, Bripka JW dan Bripka EW. Khusus untuk Aipda AI, Gustav mengungkapkan, diduga membantu proses pelarian RHP yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Aipda AI yang bersama-sama RHP (terbang dari Bokondini ke Jayapura) yang kemudian menyiapkan kendaraan dan alat komunikasi," kata Gustav Urbinas, di Jayapura, Sabtu (16/7/2022).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usai Diperiksa KPK, Wabup Mamberamo Tengah Bungkam dan Sempat Tepis Wartawan yang Merekam

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved