Fakultas Kedokteran ULM
Riset Kolaborasi FK, FKG ULM, Balai Veteriner Banjarbaru Ungkap Potensi Limau Kuit
Limau kuit yang biasanya dimanfaatkan sebagai pelengkap makanan, kali ini diekstrak dan diteliti untuk mengkaji potensinya dalam dunia kesehatan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pola konsumsi diet tinggi kalori secara terus-menerus dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
Data Riskesdas tahun 2018 di Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan tingkat prevalensi obesitas pada kelompok usia dewasa 18 tahun ke atas sebesar 12,72 persen pada laki-laki dan 26,64% pada perempuan, dengan angka tertinggi di Kota Banjarmasin.
Oleh karena itu, penatalaksanaan kasus obesitas sangat diperlukan untuk mengurangi prevalensi obesitas di kalangan masyarakat terutama di Provinsi Kalimantan Selatan.
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.

Salah satu yang sangat terkenal dan khas adalah tanaman limau kuit (Citrus amblycarpa Hassk).
Limau kuit memiliki kandungan flavonoid, vitamin C, karotenoid, limonoid, dan mineral.
Limau kuit yang biasanya dimanfaatkan sebagai pelengkap makanan, kali ini diekstrak dan diteliti untuk mengkaji potensinya dalam dunia kesehatan.
Tim peneliti yang digawangi oleh Dr. Roselina Panghiyangani, S.Si, M.Biomed dan Juliyantin Putri Utami, S.Si., M.Biomed dkk ini memanfaatkan kulit limau kuit sebagai bahan alam untuk terapi obesitas.

Untuk membuktikan keefektifitasannya, tim peneliti melakukan riset menggunakan hewan coba tikus Wistar dengan beberapa marker histologi dan molekuler yang diamati.
Penelitian ini bekerja sama dengan Balai Penelitian Veteriner sebagai mitra, sekaligus melakukan pembimbingan riset bagi mahasiswa magang riset dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Balai Veterner yang dipimpin oleh Drh. Putut Eko Wibowo sebagai mitra penelitian memberikan fasilitas untuk menggunakan fasilitas laboratorium hewan coba, laboratoriun patologi anatomi dan laboratorium molekuler untuk analisis ekspresi gen dengan menggunakan alat Realtime PCR serta tenaga ahli Balai Veteriner siap memberi bimbingan dan arahan kepada tim peneliti untuk mendukung jalannya penelitian ini.
Tim mahasiswa berasal dari Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi ini mempelajari tahapan pengekstraksian kulit buah limau kuit, pemeliharaan tikus, penginduksian tikus obesitas, perlakuan tikus obesitas dengan ekstrak kulit limau kuit, analisis histologi, hingga analisis ekspresi gen yang berperan penting dalam mekanisme obesitas.

Penelitian ini juga bekerja sama dengan Laboratorium Biokimia dan Biomolekuler FK ULM untuk melakukan pemeriksaan sampel uji. Penelitian ini didukung penuh oleh program e-RISPRO Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui hibah Riset Keilmuan.
Pada pelaksanaannya, tikus model obesitas diinduksi dengan pakan diet tinggi lemak dalam kurun waktu 6 minggu sehingga tikus dapat mengalami penambahan berat badan ke arah obesitas.
Selama masa induksi, mahasiswa melakukan pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar perut tikus untuk mengetahui setiap perubahan fisikyang terjadi.