Selebrita

Satu Penyebab Aurel tak Percaya Diri Jika Disandingkan Anang Hermansyah, Berawal Pujian

Aurel Hermannsyah ibu dari Ameena ini merasa Anang Hermansyah suami Ashanty merupakan sosok ayah yang terlalu baik untuk anaknya.

Editor: Edi Nugroho
Kolase YouTube/The Hermansyah A6 dan AH/grid.id
Anang Hermansyah dan Aurel Hermansyah. Aurel Hermansyah, istri Atta Halilintar, merasa tak percaya diri jika disandingkan dengan sang ayah Anang Hermansyah, suami Ashanty. Ibu dari Ameena ini merasa Anang Hermansyah merupakan sosok ayah yang terlalu baik untuk anaknya. 

Dalam acara tedak siten itu, Ameena harus mengambil 3 barang mainan yang ada di depannya.

Setelah diam sejenak, Ameena hanna Nur Atta kemudian meraih kamera, uang dan alat make up.

Hal tersebut tenyata jauh dari ekspektasi Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Kedua orangtua Ameena Hanna Nur Atta tersebut sebelumnya berharap agar putrinya memilih mikrofon.

Jika memilih mikrofon, artinya menandakan Ameena akan menjadi penyanyi.

Bakat, Warisan Genetik yang Diturunkan dari Orangtua ke Anak

Setiap manusia yang lahir ke dunia mewarisi gen dari orangtua bahkan nenek moyangnya.

Itulah yang mendasari mengapa kepribadian anak dan orangtua memiliki banyak kesamaan baik dalam aspek fisik dan psikis, termasuk soal bakat.

Secara harafiah bakat merupakan pembawaan, sifat atau kepandaian dalam konteks tertentu. Biasanya bakat ini diartikan sebagai potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan bakat anak tersebut antara lain faktor hereditas, lingkungan, dan faktor umum.

Dalam disiplin ilmu pendidikan, orang yang mempercayai bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor hereditas disebut aliran nativisme yang dipelopori oleh Arthur Schopenhauer, filsuf asal Jerman.

Aliran tersebut berpendapat perkembangan anak telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir atau pembawaan.

Asumsi yang mendasari aliran nativisme ini adalah pada kepribadian anak dan orangtua terdapat banyak kesamaan fisik maupun psikis.

Hereditas merupakan faktor pertama yang memengaruhi perkembangan individu, sehingga diartikan sebagai segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen.

"Setiap manusia memiliki gen, dan gen orangtua ini yang berpindah pada anak," terang Psikolog, Meity Arianty.,STP.,M.Psi., saat dihubungi Kompas.com.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved