Lubang-lubang Mulai Selubungi Jalur Wisata Air Terjun Bajuin Tanahlaut, Begini Harapan Warga

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kerusakan infrastruktur terus menyelubungi sejumlah ruas jalan penting di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di antaranya ruas jalan ke arah objek wisata Air Terjun Bajuin.

Pantauan banjarmasinpost.co.id, Senin (3/10/2022), kerusakan fisik mulai terlihat setelah simpang empat staf.

Pada jembatan box culvert pertama ke arah Air Terjun Bajuin, ada tiga lubang yang menyelubungi.

Baca juga: Sembilan Pendaftar Panwascam di Kabupaten Tanahlaut Masuk Sipol, Begini Langkah Pokja Bawaslu

Baca juga: Booster Pertama di Kabupaten Tanahlaut Terus Mengalir, Vaksinasi Anak Melandai

Posisi lubang persis pada sisi oprit dan di tengah badan jalan aspal setempat.

Lubang lumayan dalam sehingga cukup rawan ketika pada waktu bersamaan ada pengendara yang melintas dari arah berlawanan.

Pasalnya, masing-masing pengendara menghindari lubang tersebut sehingga sebagian pengendara ada yang bergerak melebar ke sisi kanan.

Pada rentang jarak puluhan meter setelahnya juga terdapat lubang-lubang serupa meski letaknya berjauhan dan hanya satu lubang terpisah.

Meski begitu juga tetap memunculkan kerawanan bagi pengendara.

"Saya terkejut kemarin pas ke Air Terjun Bajuin melihat kondisi jalannya mulai mengalami kerusakan, mulai ada lubang-lubang di badan jalannya. Padahal sekitar tiga bulan lalu masih mulus," ucap Rezky.

Warga Pabahanan ini mengatakan keberadaan lubang-lubang tersebut cukup membahayakan pengendara.

Apalagi pascahujan yang membuat lubang tersebut penuh air.

Baca juga: Gelar Pasukan Operasi Zebra Intan, Kapolres Tabalong Sebut Utamakan Pencegahan

Baca juga: Jelang Zebra Intan 2022, Kapolres Tanbu Imbau Masyarakat Tertib Berlalu Lintas

"Kalau lubangnya berair kan tak ketahuan kalau dalam. Pas misal ada pengendara yang melintasi lubang itu karena dikira dangkal, kan bahaya," sebutnya.

Terutama dikatakannya lubang yang berada persis di jembatan box culvert dekat simpang empat staf.

"Wah itu paling riskan, karena pas di jembatan dan di tengah badan jalan lubang-lubangnya," tandas Madi, warga Pelaihari.