Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang
Nasib Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia Usai Tragedi Arema-Persebaya di Kanjuruhan, Ini Sikap FIFA
Tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang memicu kekhawatiran soal nasib Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia. Ini sikap FIFA
Kemudian berpeluang batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.
Timnas Indonesia juga tidak bisa bertanding di stadion yang ada di Indonesia.
Hingga sanksi terberat adalah keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut.
Meski begitu belum ada sikap resmi dari FIFA terkait insiden Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023,
Presiden FIFA, Gianni Infantino justru mengatakan berbelasungkawa dan akan membantu Indonesia bangkit.
"Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Gianni Infantino.
"Ini adalah hari yang gelap untuk semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," tambahnya.
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Sepak Bola Indonesia. Liga, pada saat yang sulit ini."
FIFA akhirnya memberikan reaksnya atas kejadian tragis usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sementara itu, jumlah korban kini terus bertambah.
Dalam kejadian setelah pertandingan tersebut, lebih dari nyawa 100 orang melayang.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang langsung memberikan pernyataan resmi terkait Tragedi Kanjuruhan tersebut.
Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam rangkaian pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu Bajul Ijo, Sabtu (1/10/2022).
Ini menjadi kali pertama Arema FC menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya di markas sendiri setelah 23 tahun.
Kekalahan ini memicu amarah dari suporter Arema FC yakni Aremania. Mereka pun langsung turun ke lapangan permainan setelah mendapati tim kesayangannya menorehkan hasil minor.
Pihak keamanan lantas menembakkan gas air mata untuk meredam kerusuhan yang ada di Stadion Kanjuruhan.