Berita Tanahlaut

Titian Kayu Mulai Lapuk dan Berlubang, Wisata Hutan Mangrove di Pagatanbesar Tanahlaut Ditutup

wisata Hutan Mangrove di Desa Pagatanbesar, Kecamatan Takisung, tak berlangsung lama wisata alam tersebut tutup.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Muara titian sekunder di area wisata Hutan Mangrove ini ditutup karena papan lantai titiannya lapuk dan membahayakan jika dilintasi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Boomingnya wisata Hutan Mangrove di Desa Pagatanbesar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), tak berlangsung lama.

Kini, objek wisata alam yang menyajikan panorama menghijau hutan bakau tersebut tutup.

Pihak pengelola, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Berkat Mangrove setempat menutupnya sejak beberapa bulan silam.

Pantauan di lokasi, Senin dan Selasa (4/10/2022), suasana di objek wisata yang terletak tak jauh dari kantor Desa Pagatanbesar tersebut sepi.

Baca juga: Lubang-lubang Mulai Selubungi Jalur Wisata Air Terjun Bajuin Tanahlaut, Begini Harapan Warga

Baca juga: Sembilan Pendaftar Panwascam di Kabupaten Tanahlaut Masuk Sipol, Begini Langkah Pokja Bawaslu

Tak terlihat seorang pun pengunjung.

Bahkan satu buah warung warga yang berada di depan pintu masuk juga sepi pembeli.

Pintu masuk ke area wisata Hutan Mangrove setempat dipajangi papan partisi dan diletakkan bangku di tengahnya sebagai penanda bahwa lokasi setempat ditutup.

Titian-titian sekunder (cabang) berlantai papan kayu hutan, banyak yang mulai lapuk.

Di beberapa tempat juga bolong-bolong.

Bahkan pada salah satu titian sekunder, pada bentang panjang sekitar tiga meter roboh.

Padahal titian ini akses menuju ke menara kayu yang menjadi ikon dan tempat swafoto favorit pengunjung.

Hampir seluruh muara titian sekunder yang ada di kawasan wisata magrove setempat dipajangi kayu melintang.

"Tujuannya supaya tidak ada orang yang menapakinya karena membahayakan lantaran titiannya lapuk. Bahaya jika dilintasi, bisa-bisa terperosok," ucap Ahbani, pengelola wisata Hutan Mangrove.

Ia menerangkan titian sekunder memang cuma berlantai kayu hutan sehingga tidak tahan lama olah hunjaman hujan dan sengatan terik matahari.

Hanya tiangnya saja yang kayu ulin

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved