Berita HST
Dua Bayi Gizi Buruk Membaik Dirawat di RSUD H Damanhuri Kota Barabai Kalsel
Kondisi dua bayi gizi buruk dan ibunya membaik setelah dirawat di RSUD H Damanhuri Kota Barabai, Kabupaten HST, Kalsel.
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Dua bayi di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), didiagnosis menderita gizi buruk.
Bayi bersaudara kandung itu adalah M Arjuna Maulana (11) bulan dan M Rezky Fadhilah (22 hari).
Keduanya telah dirawat di RSUD H Damanhuri di Kota Barabai, Kabupaten HST, Kalsel.
Kondisi mereka membaik, setelah mendapat perawatan intensif di ruang anak sejak di bawa kader pendamping keluarga, Ridhatunnisa.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan HST, Mursalin, saat dikonfirmasi, Rabu (5/10/2022) , menjelaskan, bayi dijaga pengasuh yang disediakan pihaknya.
Baca juga: Dua Bayi di Barabai Kabupaten HST Menderita Gizi Buruk, Orangtuanya Dirawat di Ruang Khusus
Baca juga: Lepaskan Tembakan Hingga Kenai Nelayan di Samuda HSS Kalsel, Ini Sanksi Etik yang Diterima Aipda F
“Kami dari Dinkes sudah menangani kasus ini dari awal ditemukan. Kondisinya terus dipantau. Biaya perawatan menggunakan BPJS,” katanya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Sedangkan kondisi ibu si bayi, yaitu Salasiah (26), semula dirawat di bangsal jiwa. Kemudian dipindah ke ruangan biasa dan kondisinya sudah membaik.
“Rencananya, untuk si ibu akan digabung dengan kedua bayinya. Karena, si ibu sudah sehat,” kata Mursalin.
Dijelaskan juga, pihak puskesmas telah menangani kedua bayi itu dari awal sejak kehamilan, hingga makanan pendamping ASI.
Petugas puskesmas melakukan pula penimbangan, pengukuran hingga pendampingan ke RSUD H Damanhuri.
Baca juga: Kebakaran Pompa Bensin Mini di Sungai Taib Kotabaru Kalsel, Terpantik Korek Api
Baca juga: Luka Bakar Ringan di Kepala, Saipul Tersengat Listrik saat Hendak Perbaiki Atap Ruko di Banjarbaru
Namun biaya penjaga dan pendampingan, kata Mursalin, pos anggarannya ada di Pemprov Kalsel dan diberikan setelah perawatan.
Diberitakan sebelumnya, M Maulana Arjuna sampai usia 11 bulan, beratnya hanya 6,7 kilogram.
Sedangkan adiknya, M Rezky Fadhilah, saat Minggu (2/10)l hanya 2,4 kilogram dengan usia saat itu 19 hari.
Keduanya tinggal di rumah sewaan bersama orangtuanya Salasiah dan ayahnya, Saidillah (40), di Jalan H Sibli Imansyah, Kelurahan Barabai Barat, Kabupaten HST, Kalsel.
Saat ditemukan kader pendampig keluarga Ridhatunnisa, bayi tersebut dalam kondisi sakit.
Baca juga: Sidang Korupsi Oknum Mantan Bendahara, Ketua Bawaslu Banjar Beri Kesaksian di Pengadilan Tipikor
Baca juga: Tertangkap Tim Gabungan Langgar Ketentuan, Truk di Kotabaru Ini Lebihi Kapasitas dan Dimensi
Baca juga: Minyak Goreng Curah Favorit Mayoritas Warga Banjarmasin
Dibantu Bhabinkamtibmas Barabai Barat dan petugas Puskesmas, kedua bayi dibawa berobat ke dokter spesialis anak dan didignosa menderi gizi buruk mengarah ke stunting.
Dua hari diasuh Ridhatunnisa. Sebab, ibu si bayi depresi dan dirawat di RSUD H Damanhuri. Kemudian, kedua bayi akhirnya dirawat juga di RSUD H Damanhuri di Kota Barabai.
Sebelumnya, melalui penggalangan donasi oleh Bhabinkamtibmas Aipda Norifansyah, terhimpun donas Rp 3,6 juta.
Kemudian, dibelikan keperluan untuk dua bayi tersebut, yaitu popok, kasur bantal, pakaian, selimut, keperluan mandi dan lainnya. Diketahui, kedua orangtua bayi ini termasuk warga tak mampu.
Dari Dinas Sosial HST dan Camat Barabai juga membantu. Selain memberi perlengkapan bayi, juga mengurus administrasi kependudukan agar terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial supaya bisa mendapatkan bantuan sosial pemerintah.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)