Ekonomi dan Bisnis
Harga Tandan Buah Segar Sawit Naik, Petani di Kalsel Berharap Terus Meningkat
Harga terendah TBS sawit di Kalsel pada umur tanaman 3 tahun sebesar Rp 1.661,26 dan harga tertinggi Rp 2.305,03 pada umur 13 tahun.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani sudah merangkak naik di Kalimantan Selatan (Kalsle). Sebelumnya, sempat anjlok.
Menurut Petani Sawit Mitra Kasih di Kabupaten Kotabaru kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (19/10/2022), harga masih stabil antara Rp 1.500 - Rp 1.900.
Mereka pun berharap bahwa harga TBS tersebut terus membaik dan bisa menyentuh angka tinggi seperti dulu, sampai Rp 3 ribu per kilogramnya.
Padahal, sebelumnya, petani sawit di tingkat bawah sempat merasa galau. Sebab, harga sawit sempat kian merosot, bahhkan mencapai Rp 600.
Baca juga: Kanwil Kalselteng dan Uvaya Banjarmasin Jalin Kerja Sama Tax Center
Baca juga: Bakal Diresmikan 2023, Mal Pelayanan Publik Kabupaten Tapin Ditarget Selesai Akhir 2022
Sementara itu, pada Oktober 2022, Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel) sudah melakukan pertemuan.
Turut hadir, perusahaan mitra, perwakilan petani plasma, perwakilan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
Selain itu, perwakilan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Kalimantan Selatan (Gapki Kalsel), serta Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dibacakan Kepala Bidang Penyuluhan, Muhammad Rusli, ada peningkatan harga TBS.
Baca juga: Kanwil DJP Kalselteng Gelar Kuliah Umum Perpajakan, Diikuti Ratusan Mahasiswa Uvaya Banjarmasin
Baca juga: Cara Mudah BI Checking Online, Cukup Melalui Melalui Smartphone Jadi Mudah Ajukan Kredit
"Untuk harga TBS kelapa sawit periode Oktober 2022 mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 10 persen. Harga terendah pada umur tanaman 3 tahun, Rp 1.661,26 dan harga tertinggi Rp 2.305,03 pada umur 13 tahun," rincinya.
Sedangkan produk CPO, Muhammad Rusli menjelaskan, harga saat Oktober ini naik sebesar 8,57 persen dibanding harga bulan September dari Rp 9.838,00 menjadi Rp 10.681,36.
"Inti Sawit juga naik sebesar 24,52 persen dari Rp. 4.592,04 menjadi Rp. 5.717,88 dan Nilai Indeks K yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dari 87.75 persen menjadi 87.82 persen," urainya.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											