Jalan Nasional Km 171 Putus Total
Polisi Selidiki Dugaan Pidana Longsor di Satui, DAD Kalsel: Lubang Tambang di Kiri Kanan Jalan
Tim Polda Kalsel dan Polres Tanbu selidiki dugaan pidana pada jalan nasional yang putus di Satui, sedangkan DAD desak tanggung jawab pemerintah.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setelah putusnya ruas Jalan Nasional atau Jalan Trans Kalimantan di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), proses perbaikan sedang diupayakan.
Lokasi tepatnya jalan putus itu di Km171 di Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanbu, Kalsel.
Karena lokasi putusnya jalan akibat longsor begitu dekat dengan lubang tambang batu bara, Polda Kalsel masih melakukan penyelidikan apakah di kawasan tersebut telah terjadi dugaan pelanggaran pidana.
"Polres Tanbu dan Timsus Polda sudah turun ke sana melakukan penyelidikan. kami sudah proaktif ke sana. Sekarang kita tunggu prosesnya," kata Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Mochamad Rifa’i, Senin (24/10/2022).
Ia memastikan, jika didapati adanya dugaan pidana pada jalan putus itu, tentu proses hukum akan dilakukan.
Baca juga: Jalan Nasional Putus di Satui Kalsel Masih Dilintasi Pengendara Meski Rawan Longsor
Baca juga: Arab Saudi Permudah Ibadah Umrah, Visa Jadi 30 Hari dan Bisa Kunjungi Tempat Selain Makkah Madinah
Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Tapin Masih Buron, Polisi Sebut Kantongi Identitas Tersangka
"Kalau memang ada pelanggaran pidana, itu pasti akan kita proses," ujar Kombes Rifa’i.
Insiden longsor yang menyebabkan Jalan Nasional atau Jalan Trans Kalimantan Putus tersebut terus mendapat sorotan.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan (Walhi Kalsel), kini Dewan Adat Dayak Kalimantan Selatan (DAD Kalsel).
Ketua Umum DAD Kalsel, H Abdul Kadir, mengatakan, telah melihat langsung dan melakukan penjajakan di kawasan terjadinya longsor yang menyebabkan Jalan Nasional atau Jalan Trans Kalimantan Putus.
"Kenapa kami turun ke sana, karena sebelumnya kami menghadiri Rakernas DAD di Balikpapan. Sepulang dari sana, DAD Kalsel oleh masyarakat adat dan Majelis Adat Nasional dipertanyakan kenapa kami hanya diam. Karena itu, dua hari setelah dari Kaltim, kami memantau turun ke sana," ujar Abdul di Banjarmasin, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Banjir di Kabupaten Hulu Tengah Kalsel, TRC BPBD HST Pantauan Terus Debit Air Sungai
Baca juga: Kebakaran di Banyu Tajun Hilir Kabupaten HSU Kalsel, Rumah dan Motor Dilalap Api
Baca juga: Penjelasan Kontraktor Pembangunan Jembatan Sulawesi II Banjarmasin Terkait Pekerja Tertimpa Girder
Hasil pemantauan dan penjajakan, kata dia, menunjukkan bahwa banyak lubang tambang batu bara yang berada tidak jauh dari sisi kiri dan kanan Jalan Nasional atau Jalan Trans Kalimantan.
Keterangan yang dihimpun dari masyarakat, lanjut dia, mengungkapkan bahwa kerusakan pada jalan sudah terjadi hampir tiga bulan sebelum terjadi jalan longsor.
Pihak DAD Provinsi Kalsel, lanjutnya, tidak ingin menyalahkan pihak manapun. Namun, menuntut agar pemerintah dapat segera melalukan perbaikan.
Berkomunikasi dengan salah satu Anggota DPR RI, Abdul mengaku dapat penjelasan bahwa dalam perbaikan tersebut perlu tahapan-tahapan. Khususnya, terkait anggaran yang harus dilalui.
"Menurut kami, perbaikan demikian tidak bisa lagi terlalu banyak tahapan, tapi harus sesegeranya diperbaiki," kata Abdul.
