Berita Tanahlaut
Jalan Menuju Tebingsiring Kabupaten Tala Cuma Tanah, Kades: Kasihan Anak-anak Sekolah
Warga berharap perbaikan jalan tanah agar tak kesulitan melintas, yakni di Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kondisi jalan rusak telah cukup lama dirasakan warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Setidaknya sekitar 30 tahun silam, kondisi Jalan Menuju Desa Tebing Siring tersebut.
"Sejak era transmigrasi dulu tahun 1988 hingga sekarang, kondisi jalan menuju desa kami tak pernah bagus," kata Kepala Desa Tebingsiring, Ketang Subagio, Selasa (25/10/2022).
Dikatakannya pada musim penghujan seperti saat ini, jalannya kian sulit dilintasi. Selain becek dan berlubang-lubang, juga cukup licin sehingga rawan bagi pengendara.
Baca juga: Pendemo Tebingsiring Lega Akhirnya Ditemui Wabup Tala, Besok Pertemuan dengan Manajemen PTPN 13
Baca juga: Sekda Tala Datang Menemui, Demonstrans Tebingsiring Pilih Bertahan hingga Ditemui Kepala Daerah
Kerusakan terparah, sebut Ketang, berada di area HGU sawit PTPN 13 di Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari. Sepanjang sekitar 4,7 kilometer, bila hujan, kondisinya sangat becek dan licin.
"Itu mulai dari gerbang dekat Kantor PTPN 13 hingga ke gerbang memasuki desa kami," papar Ketang.
Pada jalur tersebut ada satu tempat yang paling rawan, yakni pada turunan/tanjakan.
"Di situ yang paling parah kerusakannya dan sering menyebabkan pengendara jatuh," papar Ketang.
Baca juga: Pendemo Tebingsiring Minta Kehadiran Bupati atau Wabup Tanahlaut
Baca juga: Warga Tebingsiring Ngeluruk ke Kantor Bupati Tala, Tuntut Perbaikan Jalan
Dikatakannya, jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga Tebingsiring ke luar kampung menuju Pelaihari, ibu kota Kabupaten Tala.
"Kasihan anak-anak kami yang tiap hari melintasinya untuk menuju sekolah," tandas Ketang.
Pelajar jenjang sekolah menengah atas di desanya lumayan banyak, mencapai puluhan orang.
Semuanya bersekolah di Kota Pelaihari. Karena, di Tebingsiring Tala ini belum ada sekolah menengah atas.
Saat penghujan, paparnya, aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu.
Termasuk di sekolah dasar maupun SMP di Tebingsiring Tala tersebut.
"Sebagian guru SD dan SMP di desa kami, tinggalnya kan tidak di Tebingsiring. Ada yang di Pelaihari dan desa sekitar. Mereka juga kesulitan menjangkau tempat tugas mengajar di desa kami saat musim penghujan seperti sekarang," sebut Ketang.
(Banjarmasinpost.co.id/Roy)
