Religi
Langkah-langkah Bertobat dari Dosa ke Sesama Manusia, Buya Yahya Tegaskan Harus Meminta Maaf
Penceramah Buya Yahya menjelaskan langkah-langkah bertobat dari dosa atau kekhilafan kepada sesama manusia.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan langkah-langkah bertobat dari dosa atau kekhilafan kepada sesama manusia.
Melakukan kesalahan berupa perbuatan zalim kepada orang lain diungkapkan Buya Yahya berbeda dengan berdosa kepada Allah.
Buya Yahya menjabarkan umat muslim yang berdosa kepada Allah syarat taubatnya ada tiga, menyesal, berjanji tidak mengulangi, dan meninggalkan perbuatan itu, sedangkan dengan sesama manusia harus mendapatkan maaf dan ridho dari orang yang bersangkutan.
Semua insan manusia di muka bumi tak luput dari kesalahan dan dosa, baik kepada Allah maupun dengan sesama manusia.
Kendati demikian, hendaknya manusia yang berdosa kepada manusia lain untuk dapat meminta maaf dan menjelaskan hal yang telah diperbuat.
Karena itu sebaiknya selama hidup di dunia agar tidak berbuat zalim kepada sesama manusia, terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Peran Orangtua Terhadap Tumbuh Kembang Anak, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Rezeki yang Mengalir
Baca juga: 100 Warga Tak Mampu Terima Bantuan Uang Tunai Sebesar Rp 200 Ribu dari Baznas Banjarmasin
Buya Yahya menerangkan poin penting taubat dari perbuatan zalim kepada orang lain adalah meminta maaf kepada orang tersebut.
"Jika syarat taubat kepada Allah ada tiga, menyesali perbuatan, berjanji tidak akan melakukannya lagi, dan meninggalkan perbuatan itu, maka jika berdosa dengan sesama manusia harus mendapatkan maaf dan ridho dari orang yang dizalimi," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Kalau boleh memilih, kata Buya Yahya daripada menzalimi lebih baik dizalimi namun alangkah lebih indahnya hidup jika tidak menzalimi atau dizalimi semasa hidup.
Cara meminta maaf kepada orang dizalimi, jika orang tersebut sudah meninggal yang utama adalah penyesalan yang sesungguhnya dalam hati.
Hendaknya tidak berpura-pura menyesal, dan tetap melakukan kezaliman kepada orang lain selain orang yang bersangkutan maka itu kebohongan belaka.
Karena syarat taubat adalah menyesal, meninggalkan kejahatan dan berjanji tidak mengulangi lagi walaupun orangnya sudah meninggal dunia.
"Maka kita tidak akan melakukan kejahatan yang serupa dengan orang yang serupa dengan dia," terang Buya Yahya.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara meminta maaf kepada yang dizalimi dengan cara beristighfar untuk orang tersebut.
Sama dengan kasus menggunjing yang juga menzalimi orang lain, jika meminta amoun kepada Allah sertakan juga mohon ampun untuk orang yang dizalimi.
Baca juga: Kumpulan Surah Saat Mulai Buka Usaha di Pagi Hari, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Dimudahkan Allah SWT