Ekonomi dan Bisnis
Harga Jahe merah di Pasaran Fluktuatif, Para Petani di Hatungun Tapin Lakukan Ini
Menyikapi harga jahe merah di Pasaran yang tidak menentu, para petani jahe di Kecamatan Hatungun, Tapin berinovasi mengolah jahe
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Menyikapi harga jahe merah di Pasaran yang tidak menentu, para petani jahe di Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin harus terus berinovasi, Sabtu, (17/12/2022).
Hasil penelusuran Banjarmasinpost.co.id yang didapatkan dari para petani bahwa hingga saat ini harga jahe merah baik di pasaran maupun di tangan para petani tidak menentu.
Menanggapi hal tersebut, Seorang Petani Jahe Merah, Hartanto mengatakan bahwa salah satu yang sedang ditekuni para petani adalah membuat emping dan serbuk jahe.
"Kita siasati ini sudah sejak 2016 lalu, karena memang harga jahe merah mentah harganya tidak menentu dan kesulitan terkait proses pemasaran," jelasnya.
Baca juga: Hasil Uji Laboratorium, Kualitas Jahe Merah di Kabupaten Tapin Terbaik se-Kalsel
Baca juga: Harga Jual Jahe Merah di Tapin Rendah, Dinas Pertanian Sarankan Ini ke Petani
Baca juga: Fasilitas Ini Tak Ada, Petani Desa Asam Rendah Pasarkan Produk Jahe Merah Door to Door
Hartanto mengakui bahwa insiatif untuk mengembangkan produk kedua dari jahe merah ini karena memang para petani jahe di sini hampir rata-rata memiliki puluhan hektar perkebunan jahe merah.
"Dari situlah kita terus berinisiatif bersama para petani untuk membuat produk turunan dari Jahe Merah yakni emping dan serbuk jahe," jelasnya.
Ia mengatakan dari hasil olahan produk dari jahe merah, Alhamdulillah hingga saat ini sangat disukai oleh masyarakat Kabupaten Tapin bahkan di seluruh Kalimantan Selatan.
"Proses pemasarannya lebih mudah dan kemasannya lebih menarik dengan cita rasa yang khas," jelasnya.
Ia juga mengakui hasil olahan jahe merah menjadi emping dan serbuk jahe ini terbukti di berbagai tempat di kalimantan selatan sudah ada dua produk ini yang tersebar masif asli Kecamatan Hatungun.
"Selain dua produk ini, para petani juga saat ini sedang mengupayakan satu produk lagi yakni pembuatan jahe merah yang masih mentah," jelasnya.
Ia mengakui bahwa untuk proses pemasaran produk jahe merah yang masih mentah ini masih menggunakan media sosial.
"Produk yang satu ini memang belum begitu dikenal masyarakat sehingga pemasarannya belum masif," lanjutnya.
Baca juga: PT Sido Muncul Lirik Hasil Pertanian Jahe Merah di Tapin
Ia berharap pemerintah Kabupaten Tapin mendukung produk ini khusus untuk proses pemasaran.
"Kita hanya menginginkan pemerintah bantu sosialisasikan kepada masyarakat dengan skala yang lebih besar," harapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)