Berita Batola
Bekantan di Pulau Curiak Batola Bertambah, Sebanyak Ini Jumlahnya Sekarang
Jumlah Bekantan yang ada di Pulau Curiak Kabupaten Batola bertambah. Kabar gembira ini disampaikan Sahabat Bekantan Indonesia
Penulis: Noor Masrida | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATOLA - Kabar bahagia datang dari Sahabat Bekantan Indonesia yakni bertambahnya jumlah Bekantan yang ada di Pulau Curiak Kabupaten Batola.
Penambahan jumlah bekantan ini disampaikan Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) , Amelia Rizki kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (6/1/2023).
Hewan endemik Kalimantan ini bertambah individu selama 2022 lalu khususnya di Pulau Curiak, kabupaten Batola yang menjadi kawasan riset bagi Bekantan.
"Yang di Pulau Curiak, di akhir 2022 lalu saat dilakukan monitoring, ada sekitar 36 individu. Awalnya hanya ada 14 individu di sana. Jika dipresentasikan, angkanya lebih dari 100 persen," ungkap wanita yang akrab disapa Kiki ini.
Baca juga: Bekantan Lemah dan Terluka Setelah Dirawat di Klinik Keswan Diserahkan ke BKSDA Kalsel
Baca juga: Muncul di Kampung Sasirangan Banjarmasin, Begini Kondisi Bekantan Pasca Ditangkap Tim Animal Rescue
Founder SBI ini juga menyampaikan, kenaikan populasi bekantan ini tentu menjadi kabar gembira bagi semuanya.
"Penambahan individu ini juga capaian yang sangat baik, yang mana target kita setiap tahun itu kan setidaknya ada penambahan 2 individu, dan di 2022 ini target tersebut sudah mulai terlihat hasilnya," lanjut Kiki.
Menurutnya, tyernyata dengan upaya penyelamatan bekantan kita juga bisa menambah populasi hewan ini.
Selain berperan dalam penambahan jumlah bekantan di Pulau Curiak, di 2022 SBI juga memperoleh penghargaan Kalpataru sebagai penyelamat lingkungan.
Di momen yang sama, lanjut Kiki, lahir bayi bekantan di pusat rehabilitasi bekantan Banjarmasin yang diberi nama Hanny oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Siti Nurbaya.
"Harapan kami di 2023, penambahan populasi bekantan di 2022 lalu, bisa jadi motivasi bagi komunitas masyarakat lainnya untuk menyelamatkan habitat asli mereka," kata Kiki.
Karena dengan menyelamatkan bekantan melalui penyelamatan habitat mereka, itu akan berdampak positif bagi kehidupan manusia.
Salah satu contohnya adalah menjaga kawasan mangrove yang merupakan habitat asli bekantan.
Baca juga: Wisata Kalsel - Bekantan Sering Menampakkan Diri di Gunung Sarigading Kabupaten HST
Siapa sangka, ternyata peran kawasan mangrove bagi pemanasan global sangat krusial.
"Dia bisa menyerap karbon 3-5 kali lebih besar dari pada hutan tropis. Tentunya ini jadi berita bagus bagi mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim yang sekarang terjadi," tambah Kiki.
Dia juga berterima kasih pada semua pihak yang sudah memberikan dukungan pada Sahabat Bekantan Indonesia dalam upaya menjaga kelangsungan bekantan dan habitatnya di Kalimantan Selatan. (Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)
| Dari Lumpur ke Harapan, Warga Desa Tumih Batola Sambut Gembira Jalan Baru dan Air Bersih |
|
|---|
| Mayat Pencari Ikan yang Tenggelam di Sungai Barito Batola Ditemukan Tim SAR Gabungan |
|
|---|
| Tim SAR Temukan Warga Bakumpai Batola yang Jatuh di Sungai Barito, Setelah Pencarian Selama 20 Jam |
|
|---|
| Perahu Kecil Ditemukan Tanpa Awak di Sungai Barito, Penangkap Ikan Diduga Tenggelam di Batola |
|
|---|
| Perbaikan Jembatan Barito Selama Tiga Hari, Truk Dilarang Melintas Siang Hari |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.