Imlek 2023

Enam Tradisi Sambut Imlek 2023, Tak Boleh Membalik Ikan Saat Menyantap Sajian

Banyak tradisi menyambut Imlek 2023. Salah satunya tak membalik ikan saat menyantap hidangan disajikan.

Editor: M.Risman Noor
Freepik.com
Tahun Baru Imlek 2023 sebentar lagi tiba bertepatan pada Minggu 22 Januari 2023. Ada beberapa tradisi sambut Imlek 2023. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Banyak tradisi menyambut Imlek 2023. Salah satunya tak membalik ikan saat menyantap hidangan disajikan.

Selain itu juga ada tradisi menggembirakan kala berbagi angpao.

Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada hari Minggu (22/1/2023).

Warna merah menjadi tradisi yang tak bisa dipisahkan kala datang Tahun Baru China 2574.

Simak inilah tradisi perayaan Tahun Baru Imlek yang biasanya dilakukan bersama keluarga dan saudara.

Baca juga: Korban Mutilasi Ternyata Mantan Wartawati, Angela Banyak Raih Penghargaan

Baca juga: VIDEO Tak Ada Bioskop di Aceh, Pasutri Rela Rogoh Kocek Nyaris Rp 6 Juta ke Medan Demi Nonton Film

Tahun Baru China atau yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting tahunan orang Tionghoa.

Ini beberapa tradisi yang dilakukan untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang Tribunnews.com rangkum dari beberapa sumber.

1. Berbagi Angpao

Tradisi merayakan Tahun Baru Imlek adalah angpao.

Angpao dalam bahasa Mandarin disebut hongbao yang memiliki makna amplop merah.

Cikal bakal dari tradisi angpao ini dipercaya ketika masa Dinasti Qin berkuasa pada 221 sampai 226 SM.

Tradisi berbagi angpao, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah terhadap yang belum menikah serta kepada orang tua mereka.

Isi angpao jumlahnya tidak ditentukan, namun biasanya selalu angka genap, karena jika angka ganjil akan identik dengan pemakaman.

Baca juga: KPK Sita Emas dan Mobil Mewah Lukas Enembe, Nilainya Mencapai Rp 4,5 Miliar

2. Membersihkan rumah

Pembersihan rumah biasanya dilakukan beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek.

Dengan membersihkan rumah dianggap dapat mengeluarkan hal buruk selama setahun sebelumnya.

Dikutip dari laman Officeholidays, saat itu rumah-rumah dibersihkan dari atas ke bawah, mulai dari pintu dan jendela diberi lapisan cat baru, biasanya berwarna merah.

Mereka tidak diperbolehkan membersihkan rumah saat hari pertama Tahun Baru Imlek, karena menurut kepercayaan akan mengusir keberuntungan yang ada.

Baca juga: Btalk Tribun Series Suara Rakyat : Pemilu 2024, Langsung Atau Coblos Partai

3. Identik dengan warna merah

Tahun Baru Imlek akan identik dengan dekorasi warna merah.

Warna merah adalah warna yang panas, unsur api yang diharapkan dapat memberikan kebahagiaan.

Kepercayaan masyarakat Tionghoa menganggap bahwa warna merah akan membawa keberuntungan.

Warna merah juga merupakan unsur 'yang'.

Dengan identik warna merah saat perayaan Tahun Baru Imlek diharapkan segala kegelapan dan kesedihan akan sirna dan digantikan dengan kabahagiaan.

4. Makanan

Kue keranjang dan jeruk merupakan ciri khas saat perayaan Imlek.

Mereka juga akan menyajikan makanan di atas nampan berbentuk segi 6 atau segi 8 dengan isian yang beragam.

Namun, beberapa dari mereka juga menyediakan makanan keberuntungan.

Makanan keberuntungan misalnya mie yang sengaja tidak dipotong untuk melambangkan umur panjang, dan kue bola berbentuk uang Tiongkok zaman dulu yang melambangkan kekayaan.

Selain itu, saat Imlek mereka tidak disarankan untuk memakan bubur, karena bagi warga Tionghoa bubur melambangkan kemiskinan.

Baca juga: Jokowi Dukung Yusril Jadi Capres, Ini Syarat Harus Dipenuhi Ketua Umum PBB

5. Tidak boleh membalik ikan saat menyantapnya

Merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga dengan menyantap makanan yang lezat akan sangat menyenangkan, apa lagi dengan menu ikan.

Menu ikan yang biasa disantap adalah ikan bandeng.

Saat menyantap ikan, kita tidak boleh membalik ikan untuk mengambil daging ikan pada sisi satunya.

Kemudian, kita juga harus menyisakan ikan tersebut agar bisa dinikmati besok.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

6. Hujan

Perayaan Imlek biasanya akan identik dengan turunnya hujan.

Setiap perayaan Imlek terjadi pada saat musim hujan dan tak sedikit masyarakat Tionghoa meyakini akan ada keberuntungan yang jatuh ke bumi berbarengan dengan turunnya hujan tersebut.

(Tribunnews.com/Latifah, Grid.id, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved