Terimbas Harga BBM, Pupuk Pun Ikut Terkerek, Dilema Petani di Kalsel

Tak hanya bahan pangan yang naik, imbas naiknya BBM beberapa waktu lalu, pupuk nonsubsidi pun ikut naik harga.

Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUKHTAR WAHID
Pupuk dan obat pertanian masih tersedia di kios resmi di Pasar Marabahan, Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala,Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (23/1/2023). 

Sedangkan pupuk subsidi Rp 1.12.500 per 50 kilogram.

“Cuma saat ini pupuk subsidi belum diambil dari Kota Banjarmasin,” katanya.

Siti mengaku kiosnya menjual lebih murah karena pupuk subsidi dan nonsubsidi diangkut dari gudang di Kayu Tangi dengan mobil angkutan pribadi.

Menurutnya, permintaan pupuk subsidi akan meningkat saat musim tanam padi sekitar April 2023.

“Ini masih dalam airnya. Belum ada petani yang menanam,” katanya.

Baca juga: Tidak Kebagian Pupuk Subsidi, Petani di Banjarbaru ini Pilih Oplos Pupuk Kandang 

Asnadi, petani padi di Desa Tabunganen, mengaku tahun ini produksi padinya mengalami penurunan.

“Banyak yang hampa atau tidak berisi,” ungkapnya, Senin.

Mengenai pupuk subsidi, Asnadi mengaku saat ini pupuk belum diperlukan karena petani sedang membersihkan lahan.

Sebagian lagi sedang menyemai atau menyiapkan bibit padi untuk musim tanam padi.

“Bahasa kami, masih melacak, sebagian meneradak. Prosesnya masih panjang karena kami menanam padi tahunan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Batola Murniati mengakui banyak petani kesulitan mendapatkan pupuk.

“Kami sudah mengajarkan setiap kelompok tani dan mendemonstrasikan cara membuat serta aplikasi pupuk organik dan pestisida hayati,” ujarnya. (BPost Cetak)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved