Ekonomi dan Bisnis

Monitoring Harga, Disperindag Kalsel Temukan Minyak Goreng di Bawah HET, Minyakkita Ada Gejolak

Hasil monitoring Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, minyak goreng di Kalsel masih di bawah HET. Namun, untuk Minyakkita ada gejeolak harga

Penulis: Mia Maulidya | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/mia maulidya
Penjualan Minyak Goreng di tempat Ahmad, Pasar Kalindo Banjarmasin 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Harga minyak goreng baik yang berkemasan ataupun curah masih stabil, begitu juga dengan minyak goreng curah di Kalsel harganya masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Hal tersebut berdasarkan hasil monitoring Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel Selasa, (31/01/2023) selain harga yang masih stabil, ketersedian bahan pokok di Kalsel pun aman dan suplainya berjalan lancar di wilayah Kalsel.

Adapun untuk minyak goreng keluaran Kementerian Perdagangan, "Minyakkita" memang ada gejolak kenaikan harga di atas HET yang ditetapkan yakni Rp 14 ribu perliter.

Bahkan harga tersebut juga terjadi hampir diseluruh Indonesia, dengan harga yang kisaran Rp 15.500 sampai Rp 17 ribu perliter.

Baca juga: Letakkan Batu Pertama Pabrik Minyak Makan Merah di Tala, Teten Masduki : Atasi Minyak Goreng Langka

Baca juga: Promo Alfamart Selasa 31 Januari 2023, Belanja Hemat Akhir Bulan Beras, Minyak Goreng hingga Camilan

Penyebab dari kenaikan harga tersebut memang ada beberapa faktor, diantaranya permintaan yang semakin tinggi terhadap minyak goreng keluaran Kementerian Perdagangan.

Kemudian penyebab lainnya karena produksi Minyakkita ada terjadi keterlambatan dari pasokan suplai minyak goreng curah program DMO, sehingga produsen mengalami kekurangan bahan baku agar dikemas menjadi Minyakkita.

Dan terakhir karena imbas dari penurunan pasokan ke distributor dan pengecer.

Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan, Birhasani mengatakan bahwa minyak goreng curah maupun Minyakita tidak ada subsidi dari pemerintah.

Birhasani mengharapkan agar Perusahaan Industri di Kalsel dapat berperan memproduksi Minyakkita.

"Semoga PT. Sime Darby Oils Kotabaru segera metealisasi program DMO dg memproduksi Minyakita, agar suplai tuk wilayah Kalsel lebih terjamin dan aman," kata dia.

Lebih lanjut, dalam menyikapi kondisi pasar produk Minyakkita, Kemendag RI dan Badan Pangan Nasional beserta pelaku usaha sepakat untuk meningkatkan produksi Minyak Goreng Curah dan Minyakita menjadi 450.000 ton perbulan, sejak Februari sampai April 2023.

Hal tersebut mengantisipasi upaya tibanya bulan puasa, produksi tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya memproduksi 3.000 ton/bulan.

Baca juga: Minyakkita Naik di Pasaran, Distributor di Banjarmasin Akui Ada Kenaikan

Ia juga mengharapkan agar masyarakat tak melakukan aksi borong, tetap berhemat dan pandai memilih alternatif minyak goreng curah yang harganya masih sesuai HET.

Pedagang juga diminta agar tidak menimbun minyak goreng, maupun menaikkan harga secara tidak wajar, pemerintah berserta Satgas Pangan atau kepolisian tetap melakukan pengawasan dan akan mengambil tindakan apabila pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang ada. (Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved