Berita HST

Pesan Tokoh Warga Meratus pada Bupati HST H Aulia tentang Hal Aneh di Hutan Perawan hingga Listrik

Bupati H Aulia Oktafiandi kunjungi warga Desa Hinas Kiri, Batu Perahu, Aing Bantai dan Desa Juhu di Pegunungan Meratus melewati hutan perawan.

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/STANISLAUS SENE
Bupati H Aulia Oktafiandi saat disambut masyarakat Pegunungan Meratus di Desa Batu Perahu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (1/2/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Tim ekspedisi Bupati Hulu Sungai Tengah, H Aulia Oktafiandi, bersama rombongan di Pegunungan Meratus menyambangi empat desa sangat tertinggal akhirnya selesai, Rabu (1/2/2023).

Kurang lebih lima hari, jajaran forkopimda bersama instansi terkait mengunjungi Desa Hinas Kiri, Batu Perahu, Aing Bantai dan Desa Juhu yang merupakan desa sangat tertinggal di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kedatangan Bupati HST H Aulia Oktafiandi dan forkopimda disambut gembira masyarakat di Pegunungan Meratus tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Batu Perahu, Anah, saat menyambut rombongan di Balai Adat, Desa Batu perahu, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten HST.

Baca juga: Majelis Hakim PN Tipikor Banjarmasin Tolak Eksepsi Mantan Bupati HST Abdul Latif pada Perkara TPPU

Baca juga: Polisi Giring Pemilik Sabu dari Palampitan Hulu ke Polres Hulu Sungai Utara Kalsel

"Kami mohon maaf hanya bisa menghidangkan makanan seadanya, cuma daging kijang. Kami sangat bergembira bisa bertemu dengan Bupati bersama jajaran," jelasnya.

Dirinya mengapresiasi Bupati bersama forkopimda yang meluangkan waktu untuk berkunjung dengan berjalan kaki menempuh jarak kurang lebih lima jam.

"Kunjungan Bapak dengan merasakan secara langsung situasi kami di sini, mudah-mudahan masa mendatang bisa memakai mobil atau minimal kendaraan roda dua," ungkapnya Anah.

Ia mengatakan, selain akses jalan, pendidikan juga diharapkan menjadi perhatian dan penerangan.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Depan LP Kelas IIA Teluk Dalam Banjarmsain Masih Tahap Penyelidikan Polisi

Baca juga: Pulang Pesta Miras Bobol Toko di Guntung Paring Kota Banjarbaru, Uangnya untuk Berjudi

Kepala Desa juga mengingatkan agar di jalan jangan berpisah dengan kawan karena hutan di sini masih perawan.

"Kalau sendirian, nanti ada yang menyerupai kawan. Kalau tidak tahan, jangan diteruskan agar tidak ada kejadian apa-apa," pesannya.

Ditambahkan tokoh masyarakat setempat, Duliman, meminta agar jalan diperbaiki, termasuk dengan keberadaan tenaga pendidik.

"Di sini guru hanya ada 7 orang. Itu pun setengah bulan baru datang. Jadi, anak-anak sering tidak belajar. Kami juga meminta adanya jaringan listrik tenaga surya untuk warga," jelasnya.

Baca juga: Narkoba di Kalsel - Geledah Rumah di Desa Banua Hanyar, Polres HSU Temukan 6 Paket Sabu

Baca juga: Pembobol Rumah Mengaku Minta Makan Dibekuk Warga Kabupaten Tanbu, Pernah Beraksi di Kabupaten Tala

Menanggapi hal itu, Bupati HST H Aulia Oktafiandi mengatakan kedatangan bersama rombongan tidak lain untuk melihat secara langsung apa saja yang menjadi keperluan masyarakat di Pegunungan Meratus ini.

"Apa yang menjadi keluhan masyarakat di sini, yaitu jalan, penerangan dan pendidikan, akan kami tindaklanjuti," jelasnya.

Kemudian, Bupati H Aulia menambahkan, untuk permintaan masyarakat di sini, akan ditindaklanjuti. Khususnya untuk dua desa yang beratus sangat tertinggal.

(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved