Ramadhan 2023

19 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat Soal Cara Gabung Qadha Puasa Wajib & Ayyamul Bidh  

Ustadz Adi Hidayat terangkan mengenai qadha puasa Ramadhan atau utang puasa digabung dengan puasa sunnah seperti Puasa Ayyamul Bidh

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Capture kanal youtube Pecinta Ulama
Ustadz Adi Hidayat. Simak penjelasan ustadz Adi Hidayat mengenai qadha puasa Ramadhan dengan puasa sunnah seperti puasa Ayyamul Bidh 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat menyisakan 19 hari menyongsong hadirnya bulan suci Ramadhan 2023, Anda yang memiliki utang puasa masih ada waktu dan kesempatan untuk mengqadhanya.

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara menggabungkan niat qadha puasa wajib yakni puasa Ramadhan dengan puasa sunnah, di antaranya Puasa Ayyamul Bidh atau dikenal dengan puasa hari putih.

Ustadz Adi Hidayat mengimbau qadha puasa ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang tak mengerjakannya sesuai waktu.

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang Allah perintahkan kepada umat Islam untuk menunaikan puasa wajib selama sebulan penuh.

Namun ada uzur yang membuat tidak semua umat muslim dapat mengerjakan puasa Ramadhan, ada yang haid, hamil, melahirkan, dan menyusui, dan ada pula yang sakit serta sedang dalam safar.

Baca juga: Doa dan Amalan Cepat Bertemu Jodoh, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sesuai Alquran dan Hadits

Baca juga: Lafadz Sholawat Nuridzati, Ceramah Buya Yahya Terangkan Amalan yang Memberi Kelapangan Hidup

Bagi orang-orang yang meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur-uzur syar'i tersebut maka wajib membayarnya.

Namun, ada pula yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan karena fasik atau sifat-sifat membangkang kepada Allah SWT, ada aturan khusus baginya yakni bertaubat lalu segera mungkin mengqadha.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ada ulama yang membolehkan menyatukan qadha puasa Ramadhan dengan puasa sunnah, namun ada pula yang menganjurkan untuk dipisah.

"Ketika Anda berpindah ke amalan yang lebih tinggi maka amalan rendah itu akan ikut pahalanya, misalnya Anda sering puasa Senin Kamis kemudian memutuskan belajar puasa Daud, maka pahala puasa Senin Kamis mengikutinya," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Pecinta Ulama.

Ketika seorang muslim yang masih memiliki utang puasa setelah selesai bulan Ramadhan dan ingin mengerjakan puasa sunnah, terdapat dua pendapat ulama, yang pertama mengatakan mendahulukan qadha.

Ini karena utang puasa statusnya wajib dibayar, dilunasi baru kemudian menunaikan puasa sunnah.

Qadha yang dilakukan bertepatan hari puasa sunnah misal hari pertengahan bulan hijriyah atau puasa Ayyamul Bidh, maka orang yang mengerjakannya akan meraih dua pahala, utang puasa lunas dan bonus pahala Ayyamul Bidh.

Cara mengerjakan puasanya adalah cukupu puasa dengan niat qadha, dan tak perlu mengucapkan niat Ayyamul Bidh.

"Namun ada ulama yang berpandangan boleh mendahulukan puasa sunnah tertentu misal puasa Syawal, karena waktunya sempit, sedangkan qadha waktunya terbentang hingga qadha berikutnya," terang Ustadz Adi Hidayat.

Dalilnya adalah suatu peristiwa yang menimpa sayyidah Aisyah RA, yang pernah mengqadha puasanya di bulan Sya'ban yang mana hampir bertemu di bulan Ramadhan berikutnya.

Baca juga: Adab Keluar Rumah Bagi Kaum Muslimin, Ceramah Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Doa dan Maknanya

Baca juga: Amalan Puasa di Bulan Syaban, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Kebiasaan Rasulullah SAW

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved