Berita Balangan

Tim Poliban Lakukan Kajian di Daerah Trans Kabupaten Balangan yang Terendam Sepanjang Tahun

Tim Poliban melakukan kajian untuk Pemerintah Kabupaten Balangan dalam upaya mengatasi banjir di Trans Lajar Papuyuan.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI
Area persawahan yang selalu tergenang di Desa Matang Hanau, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (13/3/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Daerah transmigrasi, Lajar Papuyuan, terdapat di Desa Matang Hanau, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Namun sejak 2015, selalu terjadi banjir hampir sepanjang tahun di Trans Lajar Papuyuan

Hal ini mengakibatkan jumlah penduduk transmigrasi terus berkurang karena mereka kesulitan untuk mencari mata pencarian.

Hal ini bukan lagi menjadi permasalahan baru, mengingat keluhan warga ini sudah berlangsung sekitar delapan tahun terakhir. 

Area tansmigrasi tersebut pada 2008 terdapat 200 kepala keluarga dengan luasan sekitar 300 hektare dan  ditambah dengan area sekitar, yaitu ribuan hektare.

Baca juga: Banjir di Kalsel, Ketinggian Air Bervariasi di Mandingin Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Baca juga: Beberapa Ruas Jalan Tergenang, BPBD Kotabaru : Dipicu Pasang Air Laut dan Hujan Intensitas Tinggi

Baca juga: Hujan Sejak Subuh, Beberapa Ruang Kelas SMPN 1 Kotabaru Kebanjiran, Siswa Pulang Lebih Awal

Namun saat ini hanya tersisa sekitar 60 kepala keluarga. 

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Balangan berupaya mengatasi masalahan itu.

Mereka mengajak Politeknik Negeri Banjarmasin untuk bekerja sama melakukan kajian, demi menangani banjir di daerah transmigrasi.

Hasil kajian, menyarankan lima solusi yang ditawarkan. Disampaikan Dr Riza Adhi Fajar, ahli hidrogeologi, pertama adalah membuat polder.

Hal itu dinilai akan cukup ampuh untuk mengatur air. Namun, memerlukan biaya yang cukup besar.

Baca juga: Propam Polda Kalsel Selidiki Kasus Pemuda Meninggal Setelah Dorong Motor dari Lokasi Balapan Liar

Baca juga: Kapolres Banjarbaru Harap Ada Solusi Pasca Pemuda Meninggal Setelah Dorong Motor dari Lokasi Bali

Baca juga: Pemuda Meninggal Setelah Dorong Motor dari Lokasi Balap Liar, Begini Penjelasan Kapolres Banjarbaru

Kedua, normalisasi saluran air yang usianya sudah tua, sehingga perlu dilakukan pemerajaan.

Melakukan pengerukan agar air bisa dialirkan ke Sungai Balangan dan tidak mengarah ke area transmigrasi. 

Ketiga, pembuatan pintu air. Buka tutup air di simpang empat, maka arusnya dipaksa masuk ke Sungai Balangan.

Keempat,  pengerukan terhadap Sungai Balangan di beberapa titik sekitar 400 meter yang memang mengalami kendala dalam mengalirkan air. 

Kelima, pembuatan sudetan. Ini merupakan saluran yang digunakan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air.

Baca juga: Penjual Jengkol di Kabupaten Batola Ini Senang Motornya Kembali, Pelaku Curanmor Ternyata Tetangga

Baca juga: Gerebek Lokasi Judi Dadu di Banjarmasin Barat, Tim Gabungan Polda Kalsel Amankan Uang Rp 80 Juta

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved