Berita Tanahlaut

Nelayan Kualatambangan Keluhkan Kekurangan Solar Subsidi, DKPP Tala Segera Lakukan Mediasi

Keluhan kalangan nelayan di Desa Kualatambangan, Tanahlaut terkait minimnya jatah solar subsidi direspons pemerintah daerah.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
SEJUMLAH tokoh nelayan Kualatambangan saat musdes bertempat di kantor DKPP Tala pada 2022 lalu membahas kekurangan solar subsidi.  

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Keluhan kalangan nelayan di Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), terkait minimnya jatah solar subsidi direspons pemerintah daerah setempat.

"Kami juga menerima surat tembusan dari masyarakat Kualatambangan yang ditujukan kepada ketua DPRD Tala," ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tala H Achmad Taufik, Rabu (22/3/2023).

Pejabat eselon II di Bumi Tuntung Pandang ini mengatakan akan mengupayakan pertemuan para pihak terkait guna membahas dan mencari solusi atas keluhan nelayan Kualatambangan.

"Insha Allah dalam waktu dekat kami akan usahakan mediasi antara masyarakat Kualatambangan dengan pengelola SPBUN di sana," ucap Taufik.

Baca juga: Madu Kelulut KTH Tanahlaut Ini Bersertifikasi Halal, Bila Hujan Produksi Tersendat

Ia mohon doa semua pihak agar langkah tersebut dapat terlaksana secara lancar.

"Mudah-mudahan berkah bulan suci Ramadhan nanti akan memberikan hasil yang terbaik bagi ke dua belah pihak," tandas Taufik.

Catatan banjarmasinpost.co.id, begitu dilantik sebagai kadis DKPP Tala beberapa bulan lalu, Taufik langsung bergerak cepat menyikapi persoalan serupa yang telah lama disuarakan nelayan Desa Tabanio, Kecamatan Takisung.

Hasilnya, persoalan yang telah lama menjadi benang kasut tersebut terselesaikan.

Jatah solar subsidi untuk nelayan Tabanio dari pengelola SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan) setempat bertambah.

Di Kualatambangan, pasokan solar subsidi dari pemerintah juga disalurkan kepada nelayan setempat melalui SPBUN yang ada di desa setempat.

Kalangan nelayan Kualatambangan mengatakan jatah solar yang didapat (sekitar 200 liter per bulan) hanya cukup untuk melaut selama dua atau tiga hari.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved