Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Matahari Hibrida Terjadi 20 April 2023, Berikut Amalan Dibaca Saat Fenomena Langit Ini

Gerhana Matahari Hibdrida akan terjadi jelang Hari Raya Idul Fitri 2023, Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnaya berikan amalan yang bisa dibaca

Editor: Irfani Rahman
TikTok/@cumabisabeatrix2
Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia Jelang Idul Fitri 2023, Berikut amalam yang bisa dibaca saat terjadi fenomena langit ini 

Oleh karena itu, Andi mengimbau supaya masyarakat menggunakan kacamata gerhana untuk menyaksikan gerhana Matahari total dan sebagian.

Di sisi lain, ia juga meminta masyarakat tidak melihat gerhana Matahari melalui pantulan permukaan air. Pasalnya, permukaan air dapat memantulkan cahaya dari gerhana Matahari dan hal ini berisiko merusak mata.

Amalan Saat Gerhana

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan di antara sekian banyak tanda-tanda kebesaran Allah, ada yang tidak ditunjukkan setiap waktu.

"Tidak setiap saat atau tidak setiap hari, seperti fenomena gerhana yang telah kita dapati dalam beberapa kali kesempatan, baik Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan yang kemarin baru saja dilalui," papar Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Ustadz Adi Hidayat mengimbau agar peristiwa gerhana tersebut mampu meresap dalam diri umat muslim, dapat mengubah perilaku dan sikap seperti yang diinginkan Allah SWT dan ditunjukkan melalui Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda fenomena gerhana hendaknya menjadikan umat Islam mendekatkan diri kepada Allah.

Melalui Alquran yang terdiri dari ayat-ayat, kaum muslimin dapat mempelajari tanda-tanda agar dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta.

"Setiap berinteraksi dengan Alquran bertambah kedekatan kita terhadap Allah dan bertambah keimanan kita, sebagaimana tertulis di Surah Al-Anfal ayat kedua," terangnya.

Surat Al-Anfal Ayat 2

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Innamal-mu`minụnallażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum wa iżā tuliyat 'alaihim āyātuhụ zādat-hum īmānaw wa 'alā rabbihim yatawakkalụn

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

"Disebutkan nama Allah sehari lima kali dalam adzan itu, akan berbeda yang punya iman ketika mendengar suara adzan akan bergetar dalam jiwanya, maka akan bertambah keimanan dan terbangun kedekatan yang lebih kepada Allah SWT," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ketika ada gerhana hendaknya bagi kaum mukmin langsung mengingat Allah, karena fenomena gerhana tidak hanya sekadar untuk diabadikan atau diteliti, lebih dari itu untuk meningkatkan kedekatan kepada Allah ta'ala.

Namun bagi yang ingin mencitrakan dan memfoto peristiwa gerhana bukanlah hal yang keliru, namun yang dikehendaki Allah adalah keimanan yang meningkatkan.

Kata Nabi SAW, hadirnya gerhana bukan sebab kematian dan kelahiran seseorang, karena dulu qadarullah bersamaan dengan tiba ajalnya salah satu putra Nabi Muhammad SAW yang bernama Ibrahim. Masyarakat pun beranggapan alam turut berduka maka terjadi gerhana.

"Nabi SAW pun menyanggah pendapat itu, lebih mengarahkan masyarakatnya kesadaran Allah hadirkan itu untuk mengingat-Nya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Maka amalan yang harusnya dikerjakan saat gerhana adalah berdzikir kepada Allah, memperbanyak doa, dan memperbanyak istighfar.

Adanya gerhana Allah memberikan contoh bagaimana jika bumi digelapkan dan Anda atau umat muslim menemui ajalnya di hari itu bak di alam kubur.

Bila tidak memiliki amal yang cukup maka tidak ada cahaya, itulah gambaran yang ingin Allah berikan kepada hamba-Nya.

Tonton Videonya


Tata Cara Salat Gerhana Matahari dan Bulan

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, salat gerhana lebih utama dikerjakan secara berjamaah.

Sebab, salat ini juga diawali dengan panggilan, "Asshalatu jami'ah (mari sholat berjamaah)," dari imam meski tidak menjadi syarat.

1. Niat

Salat gerhana dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Bacaan niat yang dilafalkan di antaranya:

Niat Salat Gerhana Bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Bacaan latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya niat salat sunah gerhana Bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Niat Salat Gerhana Matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala

Artinya: "Saya niat salat sunnah gerhana Matahari sebagai imam atau makmum karena Allah SWT."

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan taawudz serta surah Al Fatihah dengan lantang

4. Membaca surah Al-Baqarah atau surat lain dengan bacaan panjang yang sama dibaca dengan lantang

5. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya

6. Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,"

7. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama yakni membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran

8. Rukuk kembali yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya

9. Bangkit dari rukuk dan i'tidal yang kedua

10. Sujud yang panjangnya selama rukuk pertama

11. Duduk di antara dua sujud

12. Sujud kedua yang panjangnya selama rukuk kedua

13. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Pada rakaat kedua dianjurkan membaca surah An-Nisa dan surah Al-Maidah

14. Salam

15. Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah

Salat gerhana bisa dilakukan oleh pria ataupun wanita. Namun, ada kebolehan bagi wanita muslim untuk mengerjakan tata cara salat gerhana Matahari maupun Bulan sendirian di rumah seperti pendapat dari Fadhilatusy Syekh Muhammad ibnu Shalih al Utsaimin dalam Majmu' Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin.

(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved