Pesawat Susi Air Dibakar

Isi Video Pilot Susi Air yang Disandera KKB Berdurasi 1 Menit 38 Detik, Pesan buat Pemerintah

Setelah tiga bulan disandera KKB, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens melalui videonya menyebut dalam kondisi baik.

|
Editor: Edi Nugroho
TNPB-OPM via VOA INDONESIA/kompas.com
Polri terus menggandeng tokoh-tokoh untuk berkomunikasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens selama 3 bulan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Video Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 beredar.

Dalam video tersebut, Kapten Philips beberkan kondisi terkininya hingga, Senin (24/4/2023).

Setelah tiga bulan disandera, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens mengaku dalam kondisi baik.

Dilansir dari Tribunnews.com, video Kapten Philip kembali beredar Video berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023.

Baca juga: Isi Pesan Suara dari Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, Juga Ungkap Kondisi Lewat Video

Baca juga: Serangan Mendadak KKB Papua ke TNI saat Cari Pilot Susi Air di Distrik Mugi, Ada Prajurit Gugur

Dalam video tersebut, Kapten Philips beberkan kondisi terkininya hingga, Senin (24/4/2023).

"Selamat siang, hari ini Senin tanggal 24 April tahun 2023 hampir 3 bulan dari waktu Organisasi Papua Merdeka (OPM) tangkap saya di Paro, saya masih hidup , saya makan baik, minum baik," kata Kapten Philips dalam Video tersebut.

Tak hanya itu, menurut Kapten Philips, dia masih dalam kondisi baik.

"Di sini, kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah," ujarnya.

Kata Kapten Philips, Indonesia semestinya tidak melepas bom di daerah yang dilalui OPM saat menyanderanya.

"Indonesia lepas bom disini, itu bahaya. Tidak usah lepas bom, karena itu bahaya untuk saya, dan orang-orang disini," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok bersenjata di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Kelompok tersebut juga menyandera pilot Philip dan penumpang pesawat. Namun, lima penumpang pesawat tersebut telah dibebaskan.

Baca juga: Kondisi Terkini Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang Disandera KST, Ada Riwayat Asma

Sedangkan pilot Philip hingga saat ini masih bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Sementara, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan semua prajurit yang terlibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (15/4/2023) lalu sudah ditemukan seluruhnya.

Yudo mengatakan tidak ada prajurit yang terlibat kontak tembak belum ditemukan.

"Enggak, sudah semua (ditemukan) kan kemarin," kata Yudo usai rapat koordinasi bersama Wakil Presiden dan sejumlah menteri serta kepala lembaga negara di Istana Wakil Presiden Jakarta pada Rabu (26/4/2023).

Diketahui, dalam peristiwa tersebut terdapat 36 prajurit TNI yang terlibat kontak tembak dengan KST saat melaksanakan patroli mencari keberadaan pilot Susi Air.

Lima prajurit TNI yang gugur yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim, Prada Syukra, dan Pratu F.

Terkini, diketahui terdapat tujuh prajurit yang terluka dalam peristiwa tersebut dan sedang menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.

Tujuh prajurit tersebut yakni Serka Saefullah, Sertu Haerul Ummin, Serda Ridho, Serda Yahya, Pratu Riswandi, Pratu Ainun, dan Pratu Rainaldi.

Sementara itu 24 prajurit lainnya, kata Yudo, telah kembali ke posnya masing-masing.

"Ya masuk di posnya masing-masing," kata Yudo.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Artikel ini telah tayang di Tribunkaltim dengan judul: Pilot Susi Air Sesalkan Indonesia Pakai Bom, Ungkap Perlakuan KKB Papua Padanya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved