Pemilu 2025

Ramai Kepala Daerah di Kalsel Nyaleg, Begini Pandangan Pengamat Politik ULM

Penomena sejumlah kepala daerah mengundurkan diri dari jabatan dan maju bacaleh pada Pemilu 2024 turut jadi perhatian pengamat politik

|
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Kolase Banjarmasinpost
Bupati Tapin Arifin Arpan, Wakil Bupati Tabalong Mawardi, Bupati Tanah Laut Sukamta yang mundur dari jabatannya setelah maju bacaleg di Pemilu 2024. 

 BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menjelang Pemilu 2024, sejumlah kepala daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai mengundurkan diri dari jabatan.

Mereka mengambil ancang-ancang untuk maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) mengincar kursi di Senayan.

Sejauh ini terhitung sudah ada tiga pejabat yang mengajukan surat pengunduran diri. Ketiganya yakni Bupati Tanah Laut Sukamta, Bupati Tapin Arifin Arpan, dan Wakil Bupati Tabalong Mawardi.

Fenomena tersebut turut menjadi perhatian pengamat politik dari Universitas Lambung Mangkurat, Samahuddin Muharram.

“Itu memang fenomena politik yang terjadi hari ini. Mengingat tidak ada pilihan secara politik setelah habisnya masa jabatan sebagai kepala daerah,” katanya, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Bacaleg Pemilu 2024, H Mawardi Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Wabup Tabalong

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Sukamta Sudah Ajukan Surat Pengunduran Diri ke DPRD Tala

Dia menyebut kepala daerah yang pindah haluan ke lembaga legislatif itu seakan mencari momentum. Terlebih, kepala daerah yang sudah menjabat dua periode.

Di satu sisi, Samahuddin menilai fenomena tersebut bukan semata melihat jabatan mana yang lebih menarik.

Namun kepala daerah yang ingin nyaleg tersebut bisa jadi melihat mana peluang lebih besar.

Sebab, kata dia, mempertahankan jabatan kepala daerah jauh lebih berat. Di samping biaya politik yang lebih mahal.

Belum lagi syarat dukungan untuk maju sebagai kepala daerah harus membangun koalisi dengan beberapa partai politik.

“Sehingga kecenderungan memilih maju pada pileg daripada mempertahankan jabatan pada pilkada yang akan datang,” tuturnya.

Kendati demikian, Samahuddin menilai kepala daerah yang memilih tantangan baru di Pileg tentu tak berjalan mudah. Sebab mereka harus melawan para petahana yang sudah punya basis di wilayah tertentu.

Meski, lanjut dia, peluang untuk menang masih terbuka lebar karena sudah punya modal sosial politik.

“Para kepala daerah yang terjun nyaleg ini masih harus banyak sosialisasi pada wilayah yang selama ini tidak menjadi wilayah kekuasaannya,” ujarnya.

3 Kepala Daerah Pilih Mundur

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved